Surabaya...
Pukul 06:00 Revan baru saja menyelesaikan aktivitas mandi paginya.dengan berbalut Bathrobe, laki-laki itu berjalan keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
Ting tong
Terdengar suara bel pintu.revan pun bergegas keluar kamarnya untuk membukakan pintu.
Ceklek
Pintu dibuka oleh revan.namun setelah melihat ke luar apartemennya laki-laki itu tidak menemukan siapapun diluar sana.
"Kok gak ada orang?" Gumam laki-laki itu kebingungan.
Tidak lama Revan kembali masuk apartemennya dan berjalan menuju kamar.namun baru beberapa langkah berjalan bel pintu kembali berbunyi.revan kembali membalikkan badannya dan membuka pintu lagi.
Ceklek
Lagi-lagi Kevin tidak menemukan siapa pun diluar apartemennya.
"Kerjaan siapa sih?!..iseng banget?!" Ucap Revan yang mulai kesal.dia pun masuk kembali ke dalam apartemennya.hal serupa terjadi kembali.baru saja dirinya melangkah bel pintu berbunyi lagi.karena sudah mulai kesal Revan cepat-cepat membuka pintu dan marah-marah.
"JANGAN MACAM-MA-"
"Happy birthday sayang???" Ucap Vania sambil menyodorkan kue tart kehadapan Revan.
"Vania??" Revan yang sempat marah-marah kini langsung tersenyum manis menatap sang tunangan.
"Ayo masuk?" Revan menggiring Vania masuk ke dalam apartemennya.
"Kamu-"
"Do'a dulu.abis itu tiup lilinnya?" Ucap Vania memotong perkataan tunangannya itu.
Revan pun memejamkan kedua matanya lalu memanjatkan doa didalam hati.setelah selesai berdo'a Revan segera meniup lilin berangka 29 di kue tersebut.
"Makasih ya sayang?" Revan tersenyum kemudian mencium kening Vania.
===========
Revan keluar dari kamarnya dengan keadaan sudah rapih memakai stelan jas berwarna coklat.sementara Vania,wanita itu sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan di ruang makan.
"Kamu udah rapi Van?" Tanya Vania disela kegiatannya menaruh makanan dimeja makan.
"Udah sayang???kamu masak apa?" Kini Revan sudah berdiri tepat di samping Vania,melihat setiap pergerakan gadis tersebut.
"Aku cuma buatin nasi goreng sosis+baso aja.abisnya persediaan makanan kamu di kulkas cuma ada ini?" Jawabnya.Revan tersenyum kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
"Maaf ya.aku belum belanja bulanan soalnya?" Ucapnya.
"Mau aku temani belanja bulanan gak?" Tawar Vania.setelah menuangkan air putih ke gelas Revan,gadis itu kini duduk di kursi sebelah tunangannya itu.
"Boleh.tapi abis aku pulang kantor ya?" Ucap Revan.Vania menganggukkan kepalanya.
"Sekali lagi makasih ya sayang.kamu udah kasih kejutan kayak tadi.aku benar-benar gak nyangka kamu bakal datang ke apartemen aku pagi ini.aku pikir kamu lupa sama ulang tahun aku.abisnya kamu gak ada kabar dari semalam?" Revan mulai memakan nasi goreng buatan Vania yang terbilang sangat enak dimulutnya.
"Mana mungkin aku lupa sama ulang tahun tunangan aku yang ganteng ini?" Ucap Vania lalu tersenyum manis ke arah laki-laki itu.
"Kamu ini,bisa aja bikin aku salting?" Dengan gemas Revan mencubit pipi Vania.
"Revan???"
"Hahaha...iya ...iya... sorry?" Buru-buru Revan mencium pipi yang dicubitnya tadi.
"Oh iya,aku juga punya kado untuk kamu?" Vania mengambil paper bag yang ada di atas meja lalu memberikannya kepada Revan.
"Apa ini?" Tanya laki-laki itu menatap paper bag yang di berikan oleh vania.
"Buka aja?" Titahnya.
Dengan rasa penasaran Revan membuka dua buah kado yang ada di dalam paper bag.revan tampak senang begitu melihat kado pemberian Vania.terutama jam tangannya.jam tangan itu sangat mirip dengan jam tangannya yang sudah rusak beberapa waktu lalu.
"Makasih ya sayang.aku suka banget sama kado ini?" Ucapnya.
==============
Ceklek
Gilang membuka pintu kamar nya dan berjalan masuk dengan membawa segelas susu coklat hangat dan bubur ayam buatannya.
"Nana...ayo bangun nak.sarapan dulu?" Gilang membuka selimut berwarna putih yang menutupi seluruh tubuh anaknya.
Sseett
Terlihat sosok nadia dengan tubuh yang lemas dan wajah sedikit pucat.
"Nana gak mau sarapan pah...perut Nana mual banget?" Ucap bocah itu sambil memegangi perutnya.Gilang mengerutkan kedua alisnya kemudian membungkukkan badannya untuk menyentuh kening anaknya itu.
"Panas?" Gumamnya.
Mengetahui sang anak sakit Gilang langsung membawa Nadia kerumah sakit tempat dokter Efendi bekerja.
==========
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Gilang setelah dokter Efendy selesai memeriksa Nadia.
"Anak anda terkena radang tenggorokan dan magh,pak Gilang?" Jawab dokter Efendy.
"Apa nana harus dirawat?" Gilang menatap sang anak yang terbaring lemah di atas ranjang.
Dokter Efendi tau sekali kenapa Gilang bertanya seperti itu kepadanya.pasien langganannya yang bernama Nadia ini memang sangat tidak suka sekali jika dirawat di rumah sakit.
"Tidak dirawat di rumah sakit juga tidak apa-apa pak.yang penting istirahatnya cukup,pola makannya dijaga dan minum obat teratur,insyaallah nana akan cepat sembuh?" Jelasnya lagi.dan Kini giliran dokter Efendy yang melihat ke arah Nadia.
"Nana,untuk sementara waktu Jangan minum air es dulu ya... makannya juga harus teratur dan yang paling penting...jangan makan yang pedas-pedas,oke?" Pesan dokter itu.
"iya om dokter?" Jawab Nadia diakhiri anggukan lesu nya.
===========
Setelah selesai memeriksakan keadaan Nadia dirumah sakit,Gilang kembali pulang kerumahnya.namun sebelum pulang ke rumah Gilang menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah toko roti langganannya.
"Nana jangan keluar dari mobil ya.papa mau beli roti dulu buat kamu?" Ucap Gilang.
"Iya pah?" Jawabnya.
Kemudian Gilang pun keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu masuk toko tersebut.Disaat bersamaan,tepatnya di cafe yang ada di sebelah toko roti.keluarlah sosok vania.dia baru saja bertemu dengan rekan bisnisnya untuk tanda tangan kontrak.
Nadia yang saat itu tengah bermain dengan boneka Teddy bear milik nya,secara tidak sengaja melihat sosok Vania yang hendak membuka pintu mobil berwarna merah.
"Loh,itu kan...tante cantik yang kemarin??" Nadia terus menajamkan penglihatan dari dalam mobil Gilang.
Karena merasa penasaran Nadia pun langsung membuka pintu kaca mobil dan berteriak memanggil vania.
"TANTE CANTIK !!!" Seru Nadia dengan lantangnya.karena tidak mendapatkan respon dari Vania,Nadia kembali memanggil gadis itu.
"TANTE CANTIK!!" Serunya lagi.
Vania yang mendengar suara anak kecil langsung mengalihkan perhatiannya ke arah sumber suara.
"Itu bukannya..."
Mengenali sosok anak kecil yang ada di dalam mobil berwarna hitam,membuat Vania segera menghentikan pergerakannya untuk membuka pintu mobil.
"Nana?" Gumamnya.
Ketika Vania mulai melihat dirinya,Nadia langsung melambaikan tangan kanannya kearah Vania.
"Sini Tante?" Vania tersenyum lalu berjalan menghampiri mobil Gilang.
"Hai Nana.kita ketemu lagi ya.apa kabar kamu?" Sapa Vania dengan begitu akrabnya.seperti sudah bertahun-tahun mengenal Nadia.
"Kabar aku buruk tante.aku lagi sakit.baru aja pulang dari rumah sakit?" Jawabnya.
Vania menyentuh kening Nadia dengan punggung tangannya.terasa panas memang.gadis mungil ini benar-benar sedang tidak enak badan rupanya.
"Kamu sama siapa???mama kamu,hm?" Nadia menggeleng cepat.
"Papa.nana sama papa,Tante?" Jawabnya.
"Owh...dimana papa kamu?" Tanya Vania lagi.
"Tuh?!" Tunjuk Nadia ke arah laki-laki yang tengah antri membelakangi mereka didalam toko roti tersebut.
Vania mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh Nadia.sesaat Vania terdiam melihat laki-laki disana itu.dari postur tubuhnya,entah kenapa Vania mengenali orang itu.
"Tante?!" Tegur anak itu ketika melihat Vania terbengong.
"Eh,iya.kenapa sayang?" Tanya Vania.
"Aku boleh minta nomor hp nya gak??biar kita bisa telponan???aku suka kesepian kalau dirumah?" Pinta Nadia.
Vania kembali tersenyum manis "boleh?" Ucapnya.
Nadia yang sadar kalau dirinya tidak memegang hp segera mencari hp milik Gilang didalam laci dasboard.
"Berapa nomornya Tante?" Nadia tampak bersiap-siap untuk men save nomor hp Vania.
08571807xxxx
Bersamaan Vania menyebutkan nomor teleponnya,ibu jari Nadia begitu lincah menekan nomor yang tertera di sana.setelah selesai gadis kecil itu pun segera men save nomor Vania dengan tulisan"TANTE CANTIK".
Sesaat Vania melihat ke arah jam ditangannya."Nana maaf ya.tante gak bisa lama-lama.tante harus pergi ketemu orang lagi,nih?" Ucap Vania.
Nadia mengangguk paham."iya tante.makasih ya nomor teleponnya.nanti kita telponan ya??" Dengan gemas Vania mengelus pucuk kepala Nadia.
"Bye?" Vania melambaikan tangannya dan kemudian segera pergi menuju mobil miliknya.
Tidak lama Gilang datang menghampiri anaknya yang sedang tersenyum-senyum sendiri di dalam mobil.
"Nana kenapa??kok senyum-senyum gitu sih?" Tanya Gilang.
"Gak apa-apa pah.cuma Nana abis ketemu sama Tante yang nolongin Nana di mall kemarin?" Jelasnya.
"Oh,ya.dimana Tante itu nak.papa mau ngucapin makasih sama dia?" Ucap Gilang.
"Yah...papa telat.tantenya udah pergi.tuh,mobilnya?" Nadia menunjuk ke arah mobil yang baru saja keluar dari parkiran cafe.
"Tapi papa tenang aja.nana udah minta nomor telepon Tante cantik kok.nanti papa telepon dia aja buat ucapin makasih?" Ucap nadia sambil menunjukkan nomor Vania yang baru saja dia save di hp Gilang.
Share this novel