Jam di dinding pejabat bossnya , Aira sudah menunjukkan jam 10.30 malam . Sudah agak lewat , nasib dia sudah memaklumkan kepada security yang shirf malam bahawa dia dan bossnya pulang lewat kerana mahu siapkan kerja .
" Em Puan Aira ? "
" Ye ? "
" Puan Aira tak nak balik ke ? Rasanya dah lewat ni . "
" Kalau awak nak balik , awak baliklah . Saya okay je . "
" Tapi Puan Aira , puan tu tengah mengandung . Tak elok puan paksa diri macam ni . "
" Nurul , it's okay . I'm fine ! "
" Kalau macam tu , baiklah puan tapi boleh tak saya tanya soalan ? "
" Soalan apa ? "
" Puan tak nak ke baikkan hubungan puan dengan tuan ? "
" Maksud awak apa ? "
" Maksud saya , eeemmm elokkan hubungan suami isteri puan dan tuan . Buang yang keroh , ambil yang jernih . "
" Bukan saya tak nak , saya nak sangat tapi dia perlukan masa untuk ingat saya , Nurul . Awak tahukan macam mana keadaan suami saya tu ? "
" Saya tahu puan dan saya faham kekecewaan puan pada suami puan tapi kalau puan nak luahkan sesuatu , puan boleh je luahkan dekat saya . "
" Boleh ke ? "
" Boleh je puan . "
" Saya sebenarnya rindukan dia tapi bila saya pandang wajah dia yang sekarang ini , saya rasa sedih , kecewa , terluka dan saya tak sanggup nak tatap wajah dia lama-lama . "
Aira menarik nafas dan menghembusnya sebelum memulakan bicaranya semula .
" Lagi terluka bila dia layan saya baik padahal dia langsung tak dapat nak terima saya as his wife . Dia selalu buat benda dia tak nak untuk saya sedangkan sebenarnya dia terpaksa . "
" Saya mintak maaf puan , saya tak patut tanya soalan macam tu delat puan . " ujar Nurul yang terasa bersalah bertanyakan soalan sensitif itu pada Aira . Sungguh dia turut simpati pada bossnya .
" Tak apa , saya dah lama tak luahkan tentang isi hati saya dekat orang . Saya rasa lega sedikit . "
" Betul ke puan ? Okaylah macam tu , lega saya mendengarnya . "
" Oh ye , awak tak nak makan ke ? Pasal proposal ni , saya rasa besok he lah sambung . Penat pulak tangan dari pagi taip je . "
" Boleh jugak tapi hari ni bukan hari terakhir puan duduk hotel ke ? "
" Tu lah yang saya fikirkan , manalah saya nak duduk lepas ni . Nak balik rumah family saya , takut ada suami saya . Nak balik rumah saya dengan suami saya , takut ada dia jugak . Takkan nak balik rumah mak mertua saya , takut ada dia jugak . "
" Kalau macam tu , kita pergi check-out dulu dan balik rumah saya . "
" Habis tu awak tak nak makan ke ? Saya lapar ni . "
" Saya boleh masakkan untuk puan dan baby . Puan cakap je nak makan apa , kalau ada bahanlah . "
" Tak payah , kita beli je dekat kedai makan mana-mana . "
" Mana boleh makan dekat tempat sebarangan , takut puan tak biasa pulak . "
" Saya manusia biasa jugak lagipun saya tak kesah nak makan dekat mana-mana tempat pun . Makanan sama je , takkan nak makan tempat mahal-mahal pulak . "
" Baiklah puan , jom . "
" Jom . "
Mereka pun menuju ke lif .
Ini satu perkara baru yang dia tahu . Rupanya bossnya ini tidaklah cerewet sangat . Makan pun tak kesah , baik pulak tu .
........
Aira mengeluh seorang diri di dalam kereta di hadapan rumah sewa pekerjanya yang dia hanya duduk sementara disitu . Malas pulak dia hendak pulang ke rumah sendiri . Hari sudah pun hujung minggu jadi janji dia perlu tepati . Dia perlu pulang ke rumah hari ini .
' Sayang , kuatkan mommy eh ? I need your help dear . ' desis Aira dalam hati sambil mengusap perutnya yang sudah hampir mencecah 3 bulan .
........
Pintu rumah dibuka dari luar . Dia memberi salam .
" Assalammualaikum . "
" Waalaikummusalam Aira , dah balik dah pun anak mama ni . "
Aku menyalam mama , Puan Sri Dahlia . Terus mama membawa ku ke ruang tamu . Aku ingat lagi saat aku keluar dari rumah ini . Masa tu waktu pagi yang semua orang masih lena dibuai mimpi . Tapi bukan dia dan juga Khairil .
" Dah balik dah ? Ingatkan dah tak nak balik dah . " tegur Tan Sri Aidil yang batu tiba di ruang tamu .
" Dah papa suruh balik , Aira baliklah . "
" Orang suruh balik , baru nak balik eh ? Tak ingat ke yang diri tu ada suami ? " tanya Tan Sri Aidil .
" Suami ? Rasanya macam ada , macam tak ada . "
" AIRA !!! "
" Dah lah you , dia ni baru balik kan ? Bagilah dia rehat . "
" Aira naik atas dulu . "
Aira terus mendaki tangga untuk menuju ke biliknya . Dia malas hendak mendengar bebelan papanya .
Share this novel