Tuan Ryoto Tokugawa Masih Hidup

Crime Series 21272

Di ruang rapat istana pulau Pusaka. Ketika
Piya dan Amel masuk Ryozo sudah menunggu dengan tidak sabar.
"Ada kabar apa?" tanyanya penasaran, dia sungguh tidak tahu apa kira-kira berita yang ingin di sampaikan Amel. Wajah Amel pucat. Dia juga takut untuk menyampaikan nya. "Tuan Ryoto...dia...dia masih hidup!"
"Apa!" seru Ryozo dan Piya serempak. Amel mengangguk. "Aku tidak tahu persis dia tuan Ryoto yang asli atau bukan...karena pembicaraan di inbox milik Mahesa, dia tidak menunjukkan wajahnya, ini salinan obrolin Mahesa dan tuan Ryoto 15 hari terakhir", Amel menyodorkan sebuah map hitam berisi transit percakapan mereka.
Ryozo merenung sejenak.
Dia tidak mengerti kenapa paman Ryoto memalsukan kematiannya. Seseorang memalsukan kematiannya pastilah merencanakan sesuatunya.

"Apa kamu mengetahui di mana lokasinya?" tanya Ryozo. "Kemungkinan besar dia berada diantara laut dan pulau dengan kita!"
"Maksudnya? Tetangga pulau kita?" tanya Piya. "Mungkin begitu... tetapi kita butuh penyelidikan lebih lanjut...tuan Ryozo... sepertinya...seluruh gedung kantor perusahaan anda telah di sadap sebaiknya anda melakukan pembersihan dengan segera!"
"Kamu benar...aku harus mengosongkan gedung itu dengan segera!" Ryozo menyandarkan tubuhnya ke kursi. Dia harus membuat pengaturan kembali di perusahaan. Terlalu banyak sisa orang Ryoto di perusahaan itu, besar kemungkinan mereka mengetahui tentang hal tersebut. Dia sudah di kelilingi pengkhianat.

"Apa Marcia tahu hal ini?"gumam Ryozo. "Saya pikir dia tidak tahu tuan. Nona Mercia yang paling bersedih dengan kematiannya, dia dan tuan Renaldy yang menaburkan abu jenazah tuan Ryoto ke laut, dia sangat kehilangan". kata Amel.
"Berapa banyak orang kepercayaan Ryoto masih memegang jabatan dan tanggung jawab penting di perusahaan", tanya Piya ke suaminya. Ryoto bangkit dari kursinya. "Sangat banyak data-datanya masih ada...mereka mengawasi perusahaan itu... Piya..." Ryozo memeluk istrinya tiba-tiba. Wajah Amel memerah melihat adegan itu. "Aku mengerti!" sahut Piya. "Ya...kamu pasti tahu maksudku!" suami istri ini berbicara lewat hati. Merek tersambung otomatis. Amel tidak paham maksud keduanya.
"Panggil Zay!" kata Piya. Ryozo mengangguk. Ryozo menelpon Zay. Pemuda itu segera masuk ke ruangan rapat. "Kosongkan ruang kendali gedung. Ganti operator komputer dan pengawas kontrol gedung perusahaan!" kata Ryozo ke Zay. "Siap!" sahut Zay sigap.
Zay menyerahkan sebuah map ke Ryozo. "Apa ini?" tanya Ryozo.
"Informasi baru!" kata Zay. Ryozo membacanya dengan kening berkerut. "Tuan Ryoto memiliki asuransi jiwa yang sangat besar, pewarisnya adalah Mahesa. Tetapi Mahesa tidak menggunakan uang asuransi itu. Padahal dengan uang asuransi itu dia tidak perlu susah payah bekerja seumur hidupnya, dia bisa kaya raya dan bersenang-senang selama hidupnya!" jelas Zay.
"Seberapa besar uang yang di terima Mahesa?" tanya Piya.
"Bisa membeli pulau dan membuat perusahaan tandingan Tokugawa!" jawab Ryozo.
"Mahesa pasti sangat kaya mestinya!" kata Piya. "Kalau uang itu bisa digunakannya, kenyataannya uang itu kembali ke pemiliknya!" Mereka semua terdiam mendengar perkataan Ryozo.
.....
Hari itu juga Ryozo memerintahkan tuan Renaldy mengadakan family gathering untuk seluruh karyawan di Bali selama 3 hari. Kegiatan itu di sambut gembira seluruh karyawan. Gedung kantor Perusahaan Tokugawa kosong. Zay dan pasukannya mengambil alih gedung itu, dia menemukan antena pemancar asing di atas gedung yang mengiring signal dan laporan ke pihak luar. Zay mengganti seluruh operasional kontrol dan sensor gedung itu, mengganti kamera pengawas dan ruang kendali operasional gedung itu sekaligus mengganti orang-orangnya.

Ketika karyawan yang bertugas di bidang itu, mereka terkejut, pekerjaan mereka sudah di ganti orang lain. Sebagian dari mereka di rumahkan untuk sementara, dan sisanya di pindahkan ke pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan pengawasan.
Bukan hanya itu, seluruh karyawan diwajibkan menggunkan kartu id yang baru dan wajib register sebelumnya. Serta membatasi ruang bisa di masuki mereka dengan id tersebut. Tentu saja, para pengkhianat di perusahaan itu akan menunjukkan kegelisahan yang sebenarnya, mereka tidak bisa lagi memata-matai kegiatan penting di perusahaan itu.

....

Di sebuah pulau, 5 pulau dari pulau Pusaka, tuan Ryoto terkejut, ketika ruang pengawasan di ruang bawah tanah miliknya padam. Dia tidak bisa melihat lagi seluruh isi perusahaan Tokugawa dan juga rumah tempat tinggalnya yang tidak lagi di tempatnya.
Rumah kediaman Ryoto adalah kawasan pribadi di Bali. Sekarang di jadikan arena family gathering perusahaan. Di rumah mewah dan lengkap fasilitasnya itu terletak di sebuah pantai. Rumah itu memiliki 25 kamar dengan kolam renang air panas dan air dingin. Sekarang menjadi hotel perusahaan dan dinikmati orang banyak. Karyawan hotel di tempat itu, telah mengganti semua kamera pengawas dan membuang pemancar lama. Biasanya tuan Ryoto secara sembunyi-sembunyi pulang ke rumahnya. Sekarang rumah itu telah di ambil alih perusahaan. Tuan Ryoto mengamuk dan memecahkan perangkat komputer di ruangan rahasia itu. Ryozo telah mengetahui rahasia kematiannya. Dia tidak bisa di anggap enteng

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience