Kedai Donat Bulat terdapat di tengah Pekan Lopi . Kedai sering
dikunjungi orang . Minuman turut dijual selain donat .
Dari hari ke hari , perusahaanya bertambah maju . Lisa banyak membantu
. Para guru turut membeli donat dari kedai Donat Bulat itu . Suatu hari
, seorang perempuan hadir ke kedai mereka dengan keadaan tidak terurus .
Rambutnya serabai .
" Darlia ? Darlia ini ibu ! " ucap wanita itu . Darlia terkejut . Zahera
menarik muka .
" Ibu ? Ibu kenapa macam ni ? "
" Duit ibu licin kena kebas jantan itu , tin . Ibu menyesal . Diah ..
, " Puan Kartina menghampiri Zahera .
" Pergilah ! Pergi dengan jantan ibu tu . Ibu sayang dia lebih dari
kami kan ? " ujar Zahera . Puan Kartina terkedu .
" Diah ! Jangan cakap ibu macam tu ! Derhaka nanti ! Minta maaf . "
" Yelah , ibu . Diah minta maaf . "
" Anakku , maafkan ibu tak dapat menjaga kamu berdua dengan baik . Ibu
sedar salah ibu . Besar kedai kamu . Ibu bangga ada anak macam kamu
berdua . " jelas wanita itu sambil menangis teresak - esak . Hati Zahera
kembali lembut . Dia memeluk ibunya erat . Darlia tersenyum gembira .
" Assalammualaikum . Sini jual donat kan ? Boleh beli ? " ucap seorang
pemuda yang menerpa masuk ke dalam kedai tersebut .
" Boleh ! Silakan . " ujar Darlia dengan bermanis muka .
Donat memang enak dinikmati . Namun , baginya donat bukan sekadar
makanan tetapi kunci kebahagiaannya kini . Donat Bulat kini berkembang
ke seluruh semenanjung Malaysia .
Share this novel