BAB 2

Drama Completed 421

Beberapa minit dia hanya terdiam menatap jendela dan aku pun mulai terhanyut ke dalam novel yang kubaca. Sampai akhirnya dia berdiri dan beranjak pergi keluar, aku menatap sosoknya yang pergi. Mataku terus mengikuti sosoknya dari jendela. Dia melangkah ke kelas itu dan berhenti saat gadis itu berjalan ke arahnya. Aku tersenyum pahit.

Mereka terlihat gembira berbincang, sedangkan aku hanya bisa memperhatikannya dari kejauhan. Matanya yang menatap gadis itu berbeda. Dadaku terasa sesak tanpa sebab disertai perih yang menjalar.

Apakah tatapan itu bisa menjadi milikku? Menatapku seakan matahari terbit di sana. Aku hanya tersenyum kecut menyadari semua fakta itu. Setiap kali aku menatap kedua lensa cokelatnya, tatapannya membuatku tersadar bahwa bayang diri ini tak pernah ada di kedua matanya.

Dia terlalu jauh untuk bisa kugapai, meski pun raganya ada di dekatku. Dan aku mungkin tidak punya cukup keberanian untuk hanya sekedar menatap matanya saat kami berbicara walaupun sepatah kata. Sikapnya selalu dingin karena itulah aku jarang mengobrol dengannya. Hanya tegur sapa itu sudah membuatku cukup bahagia.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience