PUSAKA KERAMAT

Crime Series 21272

Utusan Ryozo Tokugawa menyerahkan sebuah surat undangan VVIP lelang benda-benda berharga dan bersejarah yang di laksanakan di sebuah kapal pesiar di Singapura. "Silahkan bila nona Piya berminat hadir silahkan menghubungi panitia". Kata pria itu sebelum pamit pergi. Para pengawal Mr Wang yang bertugas mengamati Piya masih mengintai di ujung jalan, dia pergi setelah utusan Ryozo pergi.

"Nona Piya diintai", pasukan bayangan Ryozo memberikan laporan. "Siapa pengintainya ? tanya Ryozo. "Anak buah Mr Wang", sahut Zay kepala pasukan bayangan.
"Benda yang di miliki Piya harus di serahkan panita lelang, supaya Piya aman. Sebelum mereka mengambil tindakan yang membahayakan Piya dan keluarganya, datanglah sekali lagi ke rumah Piya, tawarkan dia untuk menitipkan barangnya ke kita". Ryozo yakin selama Piya memiliki benda pusaka itu, nyawanya bakal terancam.

Ryozo mencari melindungi Piya. Dia kemudian menempatkan beberapa orang yang menyamar menjadi tetangga Piya. Bekerja sebagai security perumahan tersebut, wakar atau penjaga malam, petugas kebersihan dan gardener. Bahkan Ryozo sengaja membeli sebuah rumah Piya yang memantau keadaan di sekitar rumah Piya.

"Kami sudah berhasil memasang kamera dan GPS di mobil nyonya Piya", Zay melapor. Ryozo cukup puas dengan pekerjaan Zay. Mulai sekarang, Ryozo akan memantau Piya sebagai manusia normal. Dia tidak bisa mengirim ruh sucinya untuk memantau Piya tanpa seizin Pangeran Sang Hirang, dari negeri atas angin.

....

Zay menghubungi Piya kembali untuk memastikan kesediaan Piya untuk hadir di lelang tersebut. Mereka bertemu di sebuah kafe private room.
Zay menyerahkan tiket untuk Piya ke Singapura. Piya merasa heran kenapa Zay bersikeras kedatangannya ke acara tersebut.
"Mengapa saya harus ikut acara itu?" tanya Piya waspada. Pria ini sangat aneh. "Karena Nyonya memiliki benda pusaka itu!" Zay berterus terang.
"Benda Pusaka!" Piya bingung.
"Koin emas Dinasti Edo!" Zay langsung ke pokok utama pembicaraan. Piya terkejut. Zay tahu dari mana? Orang luar yang tahu tentang benda itu hanya Mr. Wang dan asistennya.

Zay mengeluarkan kotak
dalam tas kecil yang di bawanya. "Benda ini adalah rumahnya, yang akan memindai dimana koin itu berada". Zay mengeluarkan benda di dalam kotak kayu tersebut. "Benda ini adalah pasangannya, dia akan bercahaya bila berdekatan dengan koin itu, nyonya Piya membawa koin itu kan?", Piya mengangguk, dia tak kuasa melawan kekuatan yang memaksanya untuk mengeluarkan koin emas yang selalu dibawanya kemanapun. Piya telah di hipnotis.

Dengan segera dia mengeluarkan koin emas itu dari dompetnya. Ruangan itu disekitar mereka seketika bercahaya terang kebiru-biruan , cahaya itu berasal dari dua buah benda yang saling menempel satu sama lain.
"Nyonya tidak perlu khawatir, benda ini aman bersama kami, kami akan menjaga benda ini dengan baik sampai proses lelang dilaksanakan dan akan di lelang secara adil. Nyonya Piya akan kami jemput menghadiri lelang tersebut pekan depan". Piya hanya mengiyakan. Sampai pertemuan itu berakhir Piya masih tak sadar telah melepaskan koin berharga miliknya.

Tante Rasti sudah meyakini kalau Piya memang jual diri. Buktinya hari ini dia melihat Piya berduaan dengan seorang pria asing. Dia harus menghentikan Piya.
Seseorang menepuk bahu Rasti. Seketika dia lupa dengan kejadian yang di lihatnya. Rasti pulang dengan pikiran kosong. Lupa dengan amarahnya kepada Piya

....

Mr. Wang terkejut menerima undangan lelang benda bersejarah. Koin emas Dinasti Edo termasuk salah satu benda yang akan di lelang.

Piya telah menyerahkan benda Pusaka keramat itu kepada Zay untuk di lelang diluar kesadarannya.

Share this novel

Arsi Aj
2020-06-08 15:30:51 

Good


NovelPlus Premium

The best ads free experience