Ch. 1 Janji Di Masa Lalu

Horror & Thriller Series 527

Pagi itu terang, sinar matahari hampir menusuk mata. Aku berlarian ke sana kemari dengan sahabat kecil ku, Nara. Kami tertawa riang tanpa beban. Kami hanya anak kecil berusia 7-8 tahun saat itu.

Aku dan ayahku tinggal disebuah desa kecil yang jauh dari keramaian. Empat bulan yang lalu setelah ibu meninggal, ayahku memutuskan meninggalkan ibukota agar mendapatkan suasana baru. Karena ayah selalu merasa sesak tinggal di rumah lama kami setelah semua perjuangan membantu ibu bertahan hidup setelah terserang kanker.

Di desa itu lah aku bertemu Nara, sahabatku sekarang. Rumah kami bersebelahan. Dan waktu itu lah pertama kalinya kami bertemu dan saling bertatapan. Saat itu hari pertama aku pindah ke desa itu, aku sedang keluar rumah dan melihat-lihat halaman setelah beres membantu ayah membongkar kardus berisi mainanku. Aku kaget sekali saat seorang ibu di rumah sebelah berteriak-teriak "Nar.. Naraaa...". Aku tertegun, aku heran kenapa ibu itu berteriak memanggil namaku, tapi segera aku pun sadar bahwa matanya tidak melihat kearah ku tapi kearah lainnya. Akhirnya seorang anak kecil datang berlari dan menjawab "Iya Bu, aku datang!". Saat aku melihatnya aku tertegun, matanya melirik kepadaku, kemudian dia tersenyum. Dia pergi menuju ibunya dan masuk kedalam rumahnya. Disitu aku tersenyum menyadari nama kami ternyata sama.

Esoknya kami berkenalan. Aku yang baru berumur 7 tahun kemudian pindah ke tempat asing merasa bahagia sekali menemukan teman sebayaku. Namanya Nara Nasution. Dia setahun lebih tua dari aku. Selain nama kami memiliki banyak kesamaan, mulai dari hobi, cita-cita, bahkan kami juga sama anak tunggal. Aku langsung bersahabat dengan Nara, tidak ada hari yang kami lalui tanpa bermain bersama.

Setelah lelah kami pun berhenti berlarian. Tubuh kami terjatuh dan terkapar di rumput, seraya menatap langit. Keringat kami mengucur deras.
"Narae suatu nanti aku akan pergi seperti kupu-kupu dan hidup dengan cantik. Tapi walau kita jauh atau dimana pun kita berada, aku harap kita akan terus bersahabat dan berhubungan saat itu." Kata Nara sembari terengah-engah.
"Memang kamu mau kemana Nara?" tanyaku penasaran.
Kemudian Nara menatapku dan hanya tersenyum tanpa pernah menjawab, membiarkan hal itu hanya menjadi angin lalu. Aku tersenyum dan berjanji pada diriku akan selalu bersahabat dengannya sampai kapanpun.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience