Bab 4 kecelakaan (accident)

Drama Series 748

"aku mohon, bagaimanapun caranya kalian harus menemukan calon istriku, jika kalian tidak berhasil menemukannya akan ku tuntut kalian semua!!"

Ucap David frustasi yang terus berteriak sambil memarahi sebuah pegawai di salah satu maskapai pernebangan yang di naiki oleh calon istrinya.
Mama David dengan sedih membantu menenangkan David yang terlihat seperti orang 'gila'.

"kami akan berusaha semaksimal mungkin menemukan calon istri anda"
ucap petugas itu cepat.

Kaki David lemas, tanggannya gemetar dan air matanya terus mengalir tanpa henti, suasana hatinya kacau sekacau keadaan saat ini. Sambil terus menyebutkan nama calon istrinya, David terduduk lemas di lantai.
******

"Jesslin, dimana kau?, aku mohon tetaplah bertahan sampai mereka menemukan mu"

Suara Daniel terdengar gemetar, langkah kakinya semakin bergerak cepat saat dirinya sudah sampai di tempat Tim SAR. Dengan cepat Daniel mengeluarkan foto Jesslin termasuk identitas lengkap Jesslin.

"kumohon, jika kalian menemukannya tolong langsung hubungi saya"

Ucap Daniel cepat sambil menyerahkan kartu namanya. Perlahan kakinya berjalan ke arah kirsi yang terdapat di sudut ruangan. Bukan hanya Daniel yang merasa cemas tapi semua orang yang berada di temat ini juga cemas dengan keluarga mereka.

"kumohon…. Bertahanlah Jesslin, kau tidak boleh meninggalkan aku sendirian seperti ini, karena…. Aku belum memberi tauhkan mu tentang perasaan ku".

******

Hari demi hari, minggu demi minggu tim SAR berkerja dengan sangat tekun untuk menemukan semua korban kecelakaan pesawat, tapi sayangnya banyak dari mereka yang di temukan tewas tenggelam di laut. Saat ini sudah di temukan lebih dari 10 orang yang tewas.

bahkan tim SAR telah mengerahkan banyak orang untuk membantu mencari korban tapi hasilnya nihil sangat sulit bagi mereka untuk mencari korban. Apa lagi pesawat tersebut jatuh ke laut, karena ada kemungkinan bahwa banyak korban yang tenggelam.

Tanggan David terus menggengam ponselnya tanpa berniat untuk melepasnya, dalam hati David terus berdoa agar calon istrinya baik-baik saja.

Sentuhan lembut di pundak David membuat pria itu sedikit tersentak.

"Jessica"

tatapan David kembali kosong, saat dia menyadari bahwa wanita yang ada di hadapannya bukanlah calon istrinya. Perlahan David kembali menundukan kepalanya sambil mengela nafas beratnya.

"sayang, sebaiknya kau istirahat, mama tidak ingin melinatmu sakit"

"aku tidak bisa ma, sampai aku mendapat kabar bahwa mereka menemukan Jessica, maka aku baru bisa istirahat"

"mama tau ini berat untuk mu David, tapi….."

belum selesai mamanya menjelaskan, tiba- tiba suara deringan ponselnya membuatnya berdiri, dengan cepat David menggangkat teleponnya dengan sebuah harapan.

"Hallo.… apa ini pak David Sanjaya?"

"iya… saya sendiri"

"kami menemukan calon istri anda"

Langkah kaki David langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan kantornya, dan dengan cepat mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
*****

"kapan mereka akan menghubungiku ?"

"tunggulah Daniel, mereka pasti akan menghubungimu dan memberikan berita yang baik"

"semonga"

Kepala Daniel tertunduk ketelapak tangganya, sambil terus berdoa untuk keselamatan Jesslin, melihat temannya yang sedih seperti ini membuat Kelvin juga ikut sedih.

"Daniel, apakah tidak sebaiknya kau makan dulu? Bukan kah selama kau menunggu kabar tentang Jesslin, kau selalu lupa makan?"

"mana bisa aku makan, sedangkan Jesslin di luar sana , sedang menderita, sendirian dan kediginan, ku harap mereka cepat menemukannya"

*****

Langkah kaki David berjalan cepat, sangking cepatnya dia terus menabrak suster- suster yang ada di rumah sakit, tanpa mempedulikan teguran dari suster-suster yang memintanya untuk tidak berlarian dirumah sakit.

Karena saat ini yang David pikirkan adalah Jessica dan hanya Jessica yang terus dan terus di pikirkannya. Langkah kakinya pun perlahan terhenti saat dirinya berada di depan kamar rumah sakit tempat Jessica di rawat.

Tangganya gemetar, perlahan David memutar kenop pintu , sambil berdoa di dalam hatinya, air matanya tumpah saat melihat Wanita itu tertidur lelap dengan selang infus dan alat medis lainya yang melekat di tubuh wanita itu.

Perlahan David melangkahkan kakinya Memasuki ruangan, air matanya terus tumapah membasahi pipinya. Tatapnya terus tertuju pada sosok wanita yang tengah terbaring lemah tak berdaya, dengan beberapa goresan dan luka di wajah dan tubuhnya.

Sambil terus memandangi wajahnya, David perlahan menyetuh wajah wanita yang ada di hadapannya dengan sangat pelan, takut jika sentuhannya akan menyakiti wajah wanita yang di sayanginya.

Malam berlalu, suara deringan ponsel mebangunkan David dari tidurnya, dengan cepat David mematikan ponselnya, karena takut akan membangunkan wanita yang ada di hadapannya saat ini.

Mata David membesar ketika sosok wanita yang ada di hadapannya perlahan mulai membuka matanya. Sebuah harapan mulai muncul di benak David. Mata bulat hitam milik wanita itu mengitari seisi ruangan dan berhenti pada sosok pria yang terlihat asing di hadapannya.

"syukurlah sayang kau sudah sadar, aku sangat menghawatirkan mu"

Mata wanita itu kini menghadap ke depan, berusaha untuk mencari tau apa dan bagaimana dia bisa terbaring di sini. meskipun dia terus memaksakan ingatanya, tapi hasilnya tetap saja nihil dia tidak bisa menggigat apapun.

"ada apa?"

Tanya David khawatir

"akan ku panggilkan dokter"

Ucap David cepat, tapi langkah kakinya terhenti saat sebuah tanggan yang sangat dia rindukan mulai menggengam perngelangan tanggannya.

mulut wanita itu perlahan mengeluarkan suara yang lemah, sangking lemahnya David tidak dapat mendengar ucapannya. Perlahan David mendekatkan wajahnya untuk dapat mendengar dengan jelas.

"a…i…r…"

"kau haus, sebentar akan ku ambilkan"

Dengan pelan David memapa tubuh calon istrinya dan secara pelahan membantunya untuk minum.

"apa sekarang kau merasa baikan"

wanita itu menggangguk perlahan, tapi tatapannya masih terasa kosong dan tubuhnya juga lemah. Wanita itu hanya terus menatap sekeliling ruangan tanpa berniat menatap pria yang saat ini sedang memapanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience