" Nasiblah kali ni Encik Khairil datang , kalau tak susah Encik Khairil hendak pulih semula . "
" Maafkan saya doktor kalau saya ada buang masa doktor dengan saya . "
" Takpe , mesti awak ada masalah awak tersendiri . "
" Alhamdulilah , doktor memahami keadaan saya . "
" Okay let's we start with a few questions . "
Khairil hanya mengangguk dan tersenyum tanda iye.
" Soalan pertama , adakah kepala Encik Khairil sakit-sakit ? "
" Ada lah juga . "
" Boleh ceritakan sakit dia macam mana ? "
" Sakit dia macam kena hentak je , sampai saya boleh pengsan dan ada seseorang tu datang kepada saya . "
" Seseorang ? "
" Ye , seseorang yang seiras wajah isteri saya tapi dia bukan isteri saya . Dia hanya hadir kalau saya buat isteri saya menangis kerana saya . "
" Okay next questions , ada memori lama yang Encik Khairil ingat tak ? "
" So far , tak ada cuma isteri saya pernah panggil saya monyet dan saya macam tak pelik . Saya rasa panggilan tu tak terasa asing pun dengan saya macam dah biasa dengar panggilan tu . "
" Petanda bagus , ada apa-apa lagi ? "
" Bila saya berada dekat dengan isteri saya , saya rasa ada satu perasaan yang hadir dalam hati saya . Rasa tu seperti rindu dan kalau saya melihat dia menangis selepas saya dapat menerima dia , saya rasa luluh hati saya . "
" Alhamdulilah , ini juga petanda baik . "
" Doktor rasa , saya ada peluang ke nak pulih ? "
" Insya allah , dengan apa yang Encik Khairil ceritakan ini , saya rasa Encik Khairil berpeluang untuk pulih . "
" Tolong saya doktor..."
" Kita berusaha sama-sama ye ? Okay soalan seterusnya , Encik Khairil ada rasa apa-apa lagi tak ? "
" Kalau saya tengok wajah isteri saya , saya rasa wajah tu selalu sahaja berada di hadapan mata saya . "
" Alhamdulilah , ada sedikit memori yang hadir . "
" Doktor , kalau saya tak berpeluang mengingati dia , adakah saya akan terperangakap macam.ni je ? "
" Berdoa pada Allah S.W.T supaya dia bantu hambanya . Siapa lagi yang kita perlu meminta pertolongan kalau bukan Allah S.W.T..
" Baiklah doktor . "
" Okay , untuk first sesi ni saya tak akan buat apa-apa rawatan lagi cuma jangan lupa ye appoiment datang seterusnya..."
Baru Khairil hendak membalas , pintu bilik dibuka . Khairil dan Doktor Azri memandang ke arah pintu . Seorang gadis yang berpakaian seluar atas lutut yang menampakkan peha putih gebunya serta memakai baju blouse hitam yang hanya menutup tubuh , tidak langsung menutup lengannya , berambut gulung-gulung gitu , handbag silang LV , kuku panjang diwarnakan , gelang , rantai , anting-anting juga ada serta make up tidak kurang jugak .
" Sorry , Hani tak sengaja kacau abang . "
Doktor Azri sudah segan dengan cara pakaian adiknya . Begitu berani adiknya berpakaian begitu apabila datang ke hospital , tempat kerjanya walaupun sudah dia menghalang adiknya berkali-kali tapi adiknya tetap degil .
" Maafkan saya Encik Khairil , kita terpaksa berhenti disini . "
" Tak apa doktor lagipun sesi kita kali dah tamat ni . Errmm..saya rasa saya kena pergi sekarang sebab saya dengan isteri saya nak keluar dengan kawan kami . "
" Ohh ye , selamat jalan Encik Khairil !!! "
Khairil menyalam Doktor Azri , baru dia hendak melangkah , Hani bersuara .
" Wait ! Khairil ? Nama tu macam pernah demgar je..." ujar Hani tiba-tiba .
Khairil hanya tersenyum , baru dia hendak keluar dari bilik itu . Hani menolak tubuhnya , beristifar dia dibuatnya apabila bukan muhrim menyentuhnya .
" Astarfirullah-halazim..."
" What ? I just tolak je . "
" Cik , dosa kalau cik sentuh saya . Ya Allah , apa aku dah buat ni . Maafkan saya kalau buat cik menyampah tapi saya ni jenis orang yang jaga batas . Astarfirullah-halazim..." ujar Khairil . Memang betul pun , senakal-nakal dia , dia tetap jaga batas pergaulan . Ini pertama kali seorang wanita yang bukan muhrimnya menyentuhnya .
" Tak payah nak tunjuk baik sangat boleh tak ? Kau tu bukan baik sangat pun kan , kau ingat aku tak kenal kau siapa ke ? "
" Hani , dah lah tu..."
" Maafkan saya cik , saya betul-betul tak kenal cik . Cik kenal saya ke ? "
" I know you since we high school , Khairil Nizam . "
" Macam mana cik tahu nama saya ? "
" Well , i ni fans you dulu . So you buat apa sekarang ? "
" Tengah berdiri ni . "
Hani sudah mencebit , geram dimalukan dihadapan abangnya . Dah lah abangnya gelakkan dia .
" Okay , you kata tadi you ada hal dengan isteri you . Can i know what is she name ? "
" Nama dia Aira Qasha . "
" What ? Aira Qasha ? Kahwin jugak korang ye . "
" Biasalah dah jodoh , saya gerak dulu..."
" Takut bini lah tu . "
" Bukan takut tapi tak nak biarkan kesayangan tunggu lama-lama . " ujar Khairil dan dia saja menekan perkataan 'KESAYANGAN' supaya gadis di hadapannya sakit hati . Dia merasakan sahaja mahu buat gadis itu sakit hati.
Terus dia keluar dari bilik itu dan menuju ke parking kereta .
Hani memandang geram pada Khairil . Seumur hidup dia , tak pernah orang buat dia macam ni .
Pintu ditutup , dia melabuhkan punggungnya di atas kerusi berhadapan dengan abangnya .
" Dah puas gelak ? " perli Hani .
" Dah , tu lah nak kenakan orang tapi diri sendiri terkena . Ha ni datang nak apa ? "
" Biasalah , kenapa abang sekat account adik ? Arwah daddy kan pernah pesan , bagi je apa yang adik nak ? Yang memandai-mandai sekat tu pahal ? "
" Masuk kerja dulu baru abang tak sekat . "
" Are you lost your mind ? Abang tak ada hak pun . "
" Abang ni anak lelaki kepada Tan Sri Hanif , pewaris utama yang berhak nak tentukan duit keluar masuk . "
" Heh...hak konon , eh tak sedar ke diri tu sebenarnya anak yatim ? Dah lah anak pungut , tak sedar diri betul . Patut sampai sekarang tak ada sesiapa nak dekat kau . Nak tahu sebab apa ? Tak perlu jawab , biar aku kasi jawapan . Sebab kau tu sebenarnya miskin , bapa kedana . Zaman sekarang ni ,perempuan mana je lah nak pilih lelaki miskin macam kau ni . " ujar Hani dengan lagaknya .
Hanya sekelip mata , satu tampar hinggap di pipi Hani .
" Kau tampar aku ? "
" Kau jangan nak kurang ajar dengan aku , walaupun aku ni anak pungut macam apa yang kau cakap , walaupun aku ni anak angkat tapi aku tetap abang kau . Aku ni lebih tua dari kau jadi hormatlah sikit . "
" Hormat ? Lebih tua ? Abang aku ? Dah lah malas aku nak bertengkar dengan kau , aku ada party dekat club malam ni jadi tak payah nak mengada-ngada sekat account bank aku . "
Terus Hani keluar dari bilik itu . Panas hatinya melihat anak pungut tu .
" Ya allah , kuatkan aku ya allah . Kau sedarkanlah adik aku dan tunjukkanlah dia ke jalan yang benar , jalan yang diredhai oleh engkah ya allah . " rintih Doktor Azri seorang diri
Share this novel