Rate

BAB 68-SESI RAWATAN PERTAMA

Romance Series 10492

" Nasiblah kali ni Encik Khairil datang , kalau tak susah Encik Khairil hendak pulih semula . "

" Maafkan saya doktor kalau saya ada buang masa doktor dengan saya . "

" Takpe , mesti awak ada masalah awak tersendiri . "

" Alhamdulilah , doktor memahami keadaan saya . "

" Okay let's we start with a few questions . "

Khairil hanya mengangguk dan tersenyum tanda iye.

" Soalan pertama , adakah kepala Encik Khairil sakit-sakit ? "

" Ada lah juga . "

" Boleh ceritakan sakit dia macam mana ? "

" Sakit dia macam kena hentak je , sampai saya boleh pengsan dan ada seseorang tu datang kepada saya . "

" Seseorang ? "

" Ye , seseorang yang seiras wajah isteri saya tapi dia bukan isteri saya . Dia hanya hadir kalau saya buat isteri saya menangis kerana saya . "

" Okay next questions , ada memori lama yang Encik Khairil ingat tak ? "

" So far , tak ada cuma isteri saya pernah panggil saya monyet dan saya macam tak pelik . Saya rasa panggilan tu tak terasa asing pun dengan saya macam dah biasa dengar panggilan tu . "

" Petanda bagus , ada apa-apa lagi ? "

" Bila saya berada dekat dengan isteri saya , saya rasa ada satu perasaan yang hadir dalam hati saya . Rasa tu seperti rindu dan kalau saya melihat dia menangis selepas saya dapat menerima dia , saya rasa luluh hati saya . "

" Alhamdulilah , ini juga petanda baik . "

" Doktor rasa , saya ada peluang ke nak pulih ? "

" Insya allah , dengan apa yang Encik Khairil ceritakan ini , saya rasa Encik Khairil berpeluang untuk pulih . "

" Tolong saya doktor..."

" Kita berusaha sama-sama ye ? Okay soalan seterusnya , Encik Khairil ada rasa apa-apa lagi tak ? "

" Kalau saya tengok wajah isteri saya , saya rasa wajah tu selalu sahaja berada di hadapan mata saya . "

" Alhamdulilah , ada sedikit memori yang hadir . "

" Doktor , kalau saya tak berpeluang mengingati dia , adakah saya akan terperangakap macam.ni je ? "

" Berdoa pada Allah S.W.T supaya dia bantu hambanya . Siapa lagi yang kita perlu meminta pertolongan kalau bukan Allah S.W.T..

" Baiklah doktor . "

" Okay , untuk first sesi ni saya tak akan buat apa-apa rawatan lagi cuma jangan lupa ye appoiment datang seterusnya..."

Baru Khairil hendak membalas , pintu bilik dibuka . Khairil dan Doktor Azri memandang ke arah pintu . Seorang gadis yang berpakaian seluar atas lutut yang menampakkan peha putih gebunya serta memakai baju blouse hitam yang hanya menutup tubuh , tidak langsung menutup lengannya , berambut gulung-gulung gitu , handbag silang LV , kuku panjang diwarnakan , gelang , rantai , anting-anting juga ada serta make up tidak kurang jugak .

" Sorry , Hani tak sengaja kacau abang . "

Doktor Azri sudah segan dengan cara pakaian adiknya . Begitu berani adiknya berpakaian begitu apabila datang ke hospital , tempat kerjanya walaupun sudah dia menghalang adiknya berkali-kali tapi adiknya tetap degil .

" Maafkan saya Encik Khairil , kita terpaksa berhenti disini . "

" Tak apa doktor lagipun sesi kita kali dah tamat ni . Errmm..saya rasa saya kena pergi sekarang sebab saya dengan isteri saya nak keluar dengan kawan kami . "

" Ohh ye , selamat jalan Encik Khairil !!! "

Khairil menyalam Doktor Azri , baru dia hendak melangkah , Hani bersuara .

" Wait ! Khairil ? Nama tu macam pernah demgar je..." ujar Hani tiba-tiba .

Khairil hanya tersenyum , baru dia hendak keluar dari bilik itu . Hani menolak tubuhnya , beristifar dia dibuatnya apabila bukan muhrim menyentuhnya .

" Astarfirullah-halazim..."

" What ? I just tolak je . "

" Cik , dosa kalau cik sentuh saya . Ya Allah , apa aku dah buat ni . Maafkan saya kalau buat cik menyampah tapi saya ni jenis orang yang jaga batas . Astarfirullah-halazim..." ujar Khairil . Memang betul pun , senakal-nakal dia , dia tetap jaga batas pergaulan . Ini pertama kali seorang wanita yang bukan muhrimnya menyentuhnya .

" Tak payah nak tunjuk baik sangat boleh tak ? Kau tu bukan baik sangat pun kan , kau ingat aku tak kenal kau siapa ke ? "

" Hani , dah lah tu..."

" Maafkan saya cik , saya betul-betul tak kenal cik . Cik kenal saya ke ? "

" I know you since we high school , Khairil Nizam . "

" Macam mana cik tahu nama saya ? "

" Well , i ni fans you dulu . So you buat apa sekarang ? "

" Tengah berdiri ni . "

Hani sudah mencebit , geram dimalukan dihadapan abangnya . Dah lah abangnya gelakkan dia .

" Okay , you kata tadi you ada hal dengan isteri you . Can i know what is she name ? "

" Nama dia Aira Qasha . "

" What ? Aira Qasha ? Kahwin jugak korang ye . "

" Biasalah dah jodoh , saya gerak dulu..."

" Takut bini lah tu . "

" Bukan takut tapi tak nak biarkan kesayangan tunggu lama-lama . " ujar Khairil dan dia saja menekan perkataan 'KESAYANGAN' supaya gadis di hadapannya sakit hati . Dia merasakan sahaja mahu buat gadis itu sakit hati.

Terus dia keluar dari bilik itu dan menuju ke parking kereta .

Hani memandang geram pada Khairil . Seumur hidup dia , tak pernah orang buat dia macam ni .

Pintu ditutup , dia melabuhkan punggungnya di atas kerusi berhadapan dengan abangnya .

" Dah puas gelak ? " perli Hani .

" Dah , tu lah nak kenakan orang tapi diri sendiri terkena . Ha ni datang nak apa ? "

" Biasalah , kenapa abang sekat account adik ? Arwah daddy kan pernah pesan , bagi je apa yang adik nak ? Yang memandai-mandai sekat tu pahal ? "

" Masuk kerja dulu baru abang tak sekat . "

" Are you lost your mind ? Abang tak ada hak pun . "

" Abang ni anak lelaki kepada Tan Sri Hanif , pewaris utama yang berhak nak tentukan duit keluar masuk . "

" Heh...hak konon , eh tak sedar ke diri tu sebenarnya anak yatim ? Dah lah anak pungut , tak sedar diri betul . Patut sampai sekarang tak ada sesiapa nak dekat kau . Nak tahu sebab apa ? Tak perlu jawab , biar aku kasi jawapan . Sebab kau tu sebenarnya miskin , bapa kedana . Zaman sekarang ni ,perempuan mana je lah nak pilih lelaki miskin macam kau ni . " ujar Hani dengan lagaknya .

Hanya sekelip mata , satu tampar hinggap di pipi Hani .

" Kau tampar aku ? "

" Kau jangan nak kurang ajar dengan aku , walaupun aku ni anak pungut macam apa yang kau cakap , walaupun aku ni anak angkat tapi aku tetap abang kau . Aku ni lebih tua dari kau jadi hormatlah sikit . "

" Hormat ? Lebih tua ? Abang aku ? Dah lah malas aku nak bertengkar dengan kau , aku ada party dekat club malam ni jadi tak payah nak mengada-ngada sekat account bank aku . "

Terus Hani keluar dari bilik itu . Panas hatinya melihat anak pungut tu .

" Ya allah , kuatkan aku ya allah . Kau sedarkanlah adik aku dan tunjukkanlah dia ke jalan yang benar , jalan yang diredhai oleh engkah ya allah . " rintih Doktor Azri seorang diri

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience