Bab 10

Romance Series 13684

Surabaya,

18:45 wib

Malam ini pak Gunawan dan bu Hanna mendapat undangan makan malam dari sahabat lama mereka yaitu Erlangga dan elina.keduanya adalah sepasang suami istri.sudah sejak SMP Erlangga,Elina,Gunawan dan Hanna bersahabat.

Dulu mereka sama-sama tinggal di jakarta.rumah mereka pun juga tidak terlalu jauh.namun sekitar sepuluh tahun lalu Erlangga dan Elina memutuskan pindah ke Surabaya untuk menjalankan bisnis keluarga mereka disana.

Rindu,tentu saja.terlebih lagi setelah Erlangga dan Elina pindah ke Surabaya keempatnya tidak pernah bertemu lagi.komunikasi mereka hanya sebatas telfon saja.bahkan disaat Giska meninggal Erlangga dan Elina tidak bisa datang.dikarenakan disaat itu juga putri mereka masuk rumah sakit karena kecelakaan.

Maka dari itu saat Elina mengetahui kedua sahabatnya sedang berada di Surabaya,dia pun langsung mengundang Hanna dan Gunawan untuk makan malam di rumahnya.

"Hanna!!" Seru elina antusias saat membuka pintu rumahnya,menyambut kedatangan Hanna dan Gunawan.

"Elina!!" Dengan perasaan riang Hanna memeluk Elina.

Disisi lain Gunawan dan Erlangga yang melihat tingkah polah istri-istri mereka hanya bisa terkekeh kecil.

"Hai bro,apa kabar?" Tanya Erlangga kepada gunawan.sejenak keduanya tampak berpelukan.

"Alhamdulillah baik.kalian berdua gimana kabarnya?" Ucap Gunawan kemudian melepas pelukan mereka.

"Alhamdulillah keadaan kita juga baik kok?" Jawabnya sambil tersenyum lebar.

"Kamu kok makin cantik aja sih han?" Puji Elina yang pangling dengan wajah Hanna.semakin hari sahabatnya yang satu ini semakin cantik.

"Kamu juga el,makin hari makin kayak anak gadis aja?" Ucap Hanna balas memuji Elina.

"Ah kamu,bisa aja sih mujinya?" Elina terkekeh.

"Sudah...sudah...sebaiknya kita ngobrol di dalam yuk.el masak banyak untuk kalian?" Erlangga pun mengajak Gunawan dan Hanna masuk kedalam rumahnya.

"Wah...kamu masak banyak banget El?" Hanna terpana begitu melihat banyak sajian makanan yang tertata rapi dimeja makan.dan semua makanan itu adalah makanan kesukaan Hanna dan Gunawan.

"Iya dong.kalian kan tamu spesial kita malam ini?" Ucap Elina.dia pun segera mempersilahkan kedua sahabatnya untuk duduk.

=================

Sebuah mobil berwarna hitam memasuki halaman rumah kediaman keluarga Erlangga.tidak lama terlihat seorang gadis cantik,berkulit putih dengan rambut tergerai keluar dari mobil tersebut.sambil menyangkil tas berukuran sedang dan beberapa buku ditangannya,gadis itu berjalan memasuki rumah bernuansa putih.

"Assalamualaikum??" Ucap gadis itu saat memasuki ruangan tamu rumahnya.karena tidak mendapati orang disana gadis tersebut pun melangkah pergi menuju ruangan lain.samar-samar dirinya mendengar suara beberapa orang dari arah ruang makan.

"Kayaknya ada tamu deh?" Gadis itu baru teringat akan mobil asing yang sempat dilihatnya dihalaman.

"Siapa ya?" Karena penasaran gadis itu pun berjalan menuju ruang makan.setelah sampai di sana gadis itu melihat dua orang yang tengah asik makan bersama dengan kedua orang tuanya.

"Eh,sayang.kamu udah pulang nak?" Ucap pak Erlangga ketika melihat sosok anaknya berjalan mendekati meja makan.

"Iya pah.banyak tugas dikampus?" Jawabnya kemudian mencium tangan kedua orang tuanya.sejenak gadis itu melihat kearah pak Gunawan dan ibu Hanna.

"Kamu....Raisa kan??" Pak Gunawan memperhatikan gadis muda yang tengah berdiri di samping Elina.

"Iya,om.aku raisa.om..." Raisa berusaha mengingat sosok laki-laki yang seumuran dengan papahnya itu.

"Om gun,Ica...kamu lupa ya??" Raisa terdiam,dirinya masih berusaha mengingat sosok pak Gunawan.maklum,sudah sepuluh tahun dirinya tidak bertemu dengan mereka.

"Astaga,om gun?" Seketika Raisa menepuk keningnya.bagaimana bisa dia melupakan sosok pak Gunawan yang sering memanjakannya dulu.

"Kalau sama Tante kamu ingat gak?" Kini giliran ibu Hanna yang bertanya.

"Tante ana kan?" Ibu Hanna tersenyum setelah itu menganggukkan kepalanya.

"Om sama Tante apa kabar?" Dengan segera raisa mencium tangan Hanna dan Gunawan.merasa rindu juga dengan kedua orang itu,raisa pun memutuskan untuk bergabung bersama mereka.raisa menarik sedikit kursi yang ada di sebelah mamanya lalu duduk disana.

"Alhamdulillah baik.kamu gimana??" Tanya pak Gunawan.

"Alhamdulillah aku baik om?" Jawab Raisa.

"Udah lama banget ya kita gak ketemu?" Ibu Hanna menatap tidak percaya sosok Raisa.gadis kecil yang manja dan selalu mengadu kepadanya ketika dikerjai oleh Gilang kini sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik.

"Iya tante.udah lama banget kita gak ketemu.Oh ya om sama tante dateng berdua aja.mas gilangnya gak ikut?" Tanya Raisa penasaran karena dirinya sedari tadi tidak mendapati sosok Gilang Disana.

"Cie...ada yang cariin Gilang???kangen ya??" Ucap Elina menggoda anak satu-satunya itu.

"Apa sih mah???aku kan cuma tanya??" Perlahan tapi pasti wajah Raisa menjadi merah merona.

Sudah bukan rahasia lagi jika Raisa menaruh perasaan kepada gilang.bahkan sejak kecil gadis itu sudah menyukainya.tapi sampai detik ini Raisa tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya kepada gilang.dia takut jika Gilang menolak cintanya dan pergi meninggalkan dirinya.

"Gilang gak ikut ca,dia lagi sibuk.maklum,sekarang anak itu udah mulai bantu om di kantor?" Jelas pak Gunawan.

Raisa terdiam sejenak.ada rasa kecewa didalam dirinya ketika mengetahui Gilang tidak ada di Surabaya.padahal raisa rindu sekali dengan sosok laki-laki yang sering menjaganya sewaktu kecil itu.

"Tapi kamu tenang aja.lain waktu om akan ajak Gilang main kesini?" Raisa langsung mengangguk antusias mendengar perkataan pak Gunawan.

"Janji ya om?" Kini gadis itu mengulurkan jari kelingkingnya kehadapan laki-laki paruh baya tersebut.

"Iya,om janji?" Pak Gunawan mengaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Raisa.

Walau baru sekedar wacana,tapi Raisa merasa bahagia.itu artinya dia masih punya kesempatan untuk bertemu dengan Gilang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience