Pada saat pulang sekolah, Herman tiba-tiba dipukul oleh Riski. Pada saat itu Herman sedang jalan sendirian.
“Ris, kenapa kau mukul aku ?” Tanya Herman .
“aku mau menyelesaikan masalah yang tadi” Jawab Riski.
“Udahlah itu kan masalah yang sepele”
“Masalah yang sepele kau bilang, Danny pukul aku sampai babak belur begini”
“Sudahlah jangan dipikirin”
“Banyak bacot kau !” Pertarungan pun kembali terjadi. Danny pun datang dan langsung menendang Riski.
“Ris kenapa lagi sih. Gak puas-puas kau ganggu Herman ”
“Siapa yang ganggu dia aku cuma mau menyelesaikan masalah yang tadi!!”
“Kalau mau menyelesaikan masalah, dengan cara yang baik-baik aja bisa gak sih jangan pake kekerasan”
“Banyak bacot kau !!” Pertarungan pun kembali terjadi. Setelah Riski dan teman-temannya kalah, mereka pun pergi.
“Hen, kau gak apa-apa? Tanya Danny .
“gak apa-apa kok..” Jawab Herman .
“Ya udah kita pulang aja yu” Danny mengajak Herman untuk pulang.
Keesokannya Herman jatuh sakit dan ia pun dibawa ke rumah sakit. Kata dokter ia mengidap penyakit kanker paru-paru.
Setelah mendengar berita itu, Danny pun langsung ke rumah sakit setelah pulang sekolah.
“Hen kau sakit apa?” Tanya Danny .
“Kata dokter aku mengidap penyakit kanker paru-paru” Jawab Danny .
“Hah? Serius kau ?!!” Danny terkejut setelah mendengar jawaban Herman .
“Iya serius” Jawab Herman .
“Den tokau ng izinin aku ya. Mungkin aku gak berangkat sekolah untuk beberapa hari” Jawab Herman lagi.
“Iya pasti aku izinin kok.. Kau gak usaha bilang juga udah pasti aku izinin” Jawab Danny .
“Terima kasih ya”
“Iya sama-sama”
“Oh ya Hen, aku pulang dulu ya udah sore nih”
“Iya Den hati-hati ya”
Saat di sekolah Riski langsung berjalan ke arah Danny .
“Den mana teman kau yang cupu itu?”
“Maksud kau apa ngomong begitu?!”
“Maksud aku ke mana teman kau yang cupu itu… Oh iya kan sebentar lagi dia mau mati ya.. Bener gak teman-teman?”
“Bener banget tuh…” Jawab Aji dan Alif.
“Kau nyumpahin dia mati?!!”
“Kalau aku bilang iya kenapa? Kau mau nonjok aku ?”
“Kau itu udah bener-bener kelewatan ris.. Teman kau sendiri kau sumpahin mati”
“Teman aku ? Kayaknya dia bukan teman aku tetapi musuh aku ”
“Udah ris aku gak mau dengar suara kau lagi!” Danny pun langsung pergi meninggalkan Riski dan teman-temannya.
Share this novel