"Semoga Hal Baik Selalu Datang Dengan Baik"

Romance Series 677

Ditempat yang berbeda Arfan sedang duduk menjaga toko sepatunya tepatnya ditempat kasir, sambil menunggu sesuatu, dan "Abang, sudah aku sampaikan salammu" Ucap Lisa salah satu karyawan yang tadi Arfan suruh membeli minum ditoko seberang.
"Sudah? siapa namanya?" Arfan seperti bangun dari lamunannya dan menjawabnya dengan girang.
"Airin, ya mba Airin namanya" jawab lisa.
"Airin, Airin, Airin siapa nama lengkapnya" Arfan sambil terus tersenyum bertanya.
"Ah aku tidak menanyakan nama lengkapnya, dia hanya berkata bahwa namanya Airin, terus sudah aku sampaikan salammu bang, katanya wa'alaikumsalam" Lisa yang terus menjelaskan pada Arfan
"Sangat menarik, dia menjawab salamku dengan wa'alaikumsalam" ucapnya dalam hati.
"Bisakah nanti malam kamu ke toko itu lagi dan menanyakan nama lengkapnya? aku sangat penasaran dengannya, sepertinya dia wanita yang sangat baik" Mata Arfan seperti memohon pada karyawannya itu.
"Huuhh, baiklah nanti malam aku ke sana lagi" ucap Lisa

Arfan sebenarnya ingin keluar juga dari tokonya, ia ingin bertanya langsung pada wanita yang bernama Airin itu, namun Arfan tidak bisa meninggalkan toko sepatu pamannya yang sudah diberikan kepada Arfan untuk membantu mengurusnya. Karena itu Arfan tidak bisa meninggalkan tempat kasirnya, jika ia lapar pun ia hanya menyuruh karyawannya untuk membantunya membelikan makanan untuknya.

Matahari sudah terbenam, jam menunjukan jarumnya pada pukul 7 malam. "Rin, mba mau makan dulu yah, kamu jaga konter sendiri dulu, nanti kita gantian" ucap Nia pada Airin.
"Oh iya mba, aku disini ko" jawabnya sambil tersenyum.
Dia berdiri disudut tengah konter agar bisa melihat semua lorong jika ada pembeli.
"Mba" Seorang wanita memanggil Airin yang tidak lain karyawan yang sore tadi memanggil Airin.
"Oh iya mba? Ada yang bisa saya bantu" jawab Airin pada wanita yang memanggilnya itu.
"Mba namanya Airin siapa yah, maaf saya nanya lagi" sambil tersenyum malu.
"Hah? Ee... mba masih menanyakan itu ya, nama saya Airin Munawar" Airin masih tersenyum heran.
"Oh mba Airin Munawar, mba aboleh aku minta nomor telvonnya?" Tanyanya kembali kepada Airin
"Hah? maaf mba, tapi saya tidak bisa memberikan nomor telvon saya kepada orang yang baru saya kenal, karena bagi saya nomor telvon adalah privasi yang tidak bisa sembarangan diberi" jawab Airin dengan tetap tenang walau hatinya kaget dengan pertanyaan wanita itu.
"Tapi mba, mas yang diujung toko yang minta, dia menyuruhku meminta nomor telvon mba, aku bisa jamin ko mba kalo dia laki-laki yang baik, dia tidak ada niat jahat pada mba, dia hanya ingin berteman" Lisa mencoba meyakinkan Airin yang mulai khawatir dengan permintaannya.
"Maaf mba tetap tidak bisa" Jawab Airin yang sudah mulai terganggu.
"Oh ya sudah tidak apa-apa mba, aku tidak memaksa, terimakasih mba" Ujar wanita itu sambil berjalan menuju kasir.

Airin terdiam, dan berfikir kembali "Ada apa, kenapa dia terus menggangguku, rasanya ini akan terus berlanjut" gumam Airin dalam hati.
"Rin, makan gih, ko melamun" Nia yang datang sembari menepuk pundak Airin dari belakang.
"Eee... tadi ada sesuatu yg terjadi mba, nanti aku cerita selesai aku makan" ucap Airin lirih
"Ada apa? yaudah makan dulu gih, nanti kita bicara" jawab Nia sambil menatap mata Airin yang seolah-olah tau ada sesuatu yang terjadi.

Airin makan dibelakang tempat kerja tempat yang biasa karyawan lainnya makan, ia makan sambil terus memikirkan kejadian tadi "Ada apa? semoga hal baik selalu datang dengan baik" gumamnya dalam hati sambil tangannya menyupkan nasi pada mulutnya.

(Tinta Merah Muda)
"A.R.A"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience