Khairil duduk seorang diri di halaman rumah keluarga mertuanya . Dia teringat akan kata-kata Aira pagi tadi , sungguh menyusuk kalbu . Begitu baiknya Aira , Aira tak nak anak mereka salah sangka atau marah pada dirinya .
******* (( FLASHBACK ))
Dia agak terganggu apabila tilamnya sedikit kebawah tapi malas hendak buka mata . Lagi bertambah terganggu apabila dia merasakan ada seseorang sedang melihatnya tidur .
Beberapa minit kemudian , dia terdengar seseorang itu sedang bercakap .
" Sayang , daddy baby dah ada dekat sebelah mommy . Baby mesti gembirakan ? Mommy tahu sayang gembira , sayang jangan merajuk dengan daddy tau kalau daddh tak layan mommy dengan elok lepasni . Daddy sakit , kita kena sama-sama bangun daddy supaya sihat semula . Sayang tolong mommy ye ? Mesti sayang penatkan ? Yelah mommy kulu-kilir dengan pak long dan mak long seharian . Sayang , maafkan mommy kalau selama 5 hari lepas sayang tak dapat merasa tidur sebelah daddy tapi malam ni , mommy dapat buat sayang tidur dengan daddy dan insya allah , walauapapun terjadi , mommy akan buat daddy tidur dengan kita lagi . Dah lah , sayang tidur ye . Besok mana tahu , daddy nak bercakap dengan sayang ke ? Siapa tahukan ? Goodnight sweetie . "
Tanpa sedar air matanya mengalir perlahan-lahan . Dia agak terasa dengan kata-kata seseorang itu , tidak lain tidak bukan pasti Aira Qisha .
Dia bergegas bangun dari perbaringannya lalu dia tidur di sofa di dalam bilik itu . Sebelum itu , dia sempat melihat Aira sedang tidur sambil senyum dan tangan kanan Aira masih diperut gadis itu .
'' Maafkan daddy sayang sebab buat mommy sedih dan selalu menangis . Mesti sayang dengan mommy happykan bila daddy dah pulang kepada mommy . '' ujar Khairil lalu dia pergi ke sofa untuk tidur .
******** (( END FLASHBACK ))
Dia mengeluh , dia tak tahu mahu buat apa . Dia keliru saat ini .
" Woi ! " sergah Airan dibelakang Khairil .
Khairil agak kebelakang sedikit kerana terkejut lalu dia merenung geram pada Airan .
Airan ketawakan sahaja , " terkejut tak ? Padan muka . "
" Jahatlah kau . "
" Eh dah tak rilek eh kau ni , chill lah . "
" K . "
" Perhhh , jawab pun satu huruf eh . Apasal ni ? "
" Pasal Aira . "
" Kenapa dengan dia ? "
" Semalam dia balik lambat , dalam pukul 12 malam . Aku ada marah dia sampai aku tanyalah dia keluar dengan jantan mana dan dia kata Aidan Qaliff . Aku malu jugaklah and then masa aku rasa ada orang tengah bercakap , aku dengar Aira tengah bercakap dengan baby dia . "
" Ouh...Aira sebelum tidur , dia akan bercakap dengan baby dia sebelum tidur . Dia kata kalau satu malam tak bercakao dengan baby dia , dia rasa gelisah . Biasalah , kasih sayang seorang ibu kepada seorang anak . "
Khairil mengangguk tanda faham .
" Tapi kenapa kau macam bercelaru je ? "
" Aku agak sedih lepas dia bercakap dengan baby dia , entahlah kenapa aku rasa bersalah sangat selama 5 hari . "
Airan menepuk perlahan bahu kanan Khairil , " bawakkan bersabar bro , aku yakin kau akan pulih tak lama lagi , insya allah . "
Tiba-tiba kepala Khairil berdenyut-denyut , dalam samar-samar itu dia merasakan ada seorang wanita yang sedang sarat mengandung , memakai jubah putih beserta tudung putih yang sedang duduk disebelah dia . Dia melihat wanita itu , wanita itu membalas pandangan dia dan senyum kepadanya . Wanita itu merupakan Aira Qisha .
Lalu wanita itu berkata , " Jangan menangis , jangan bersedih dan janganlah berasa bersalah kepada saya , saya okay je cuma anak kita agak terkilan dengan layanan awak pada saya . Dia sedih sangat dengan awak dan dia merajuk dengan awak . Puas saya pujuk tapi dia tetap tak nak . Dia degil macam awak . "
" Maafkan saya Aira . "
" Awak sakit dan saya faham , awak jangan risau ye . "
Lalu wanita itu bangun seperti mahu pergi , sebelum itu sempat wanita itu berpesan pada dia , " jangan mengeluarkan air mata awak sebab air mata seorang lelaki itu mahal dan sungguh berhargai jadi keluarkanlah dia dengan perkara yang berbaloi . " terus wanita itu berlalu pergi tanpa menghiraukan laungan dia .
" Airil....bangunlah....Airil....bangun...Khairil Nizam , please wake up..." panggil Airan .
Terus dia bangkit dari perbaringan dia di atas rumput , " kau okay tak Airil ? " tanya Airan cemas .
Cepat-cepat Khairil mengangguk kepalanya , Airan mengeluarkan nafas lega .
" Mana Aira ? "
" Dekat meja makan , tengah breakfast..."
Terus Khairil bangun dan menuju ke meja makan . Dia sedang melihat Aira duduk tenang sambil menjamu sarapan . Terus dia duduk disebelah Aira dan merenung wajah Aira dengan mukanya yang agak cemas .
Aira tersedak dengan tenungan Khairil , terus Khairil menghulurkan air masak pada Aira . Selesai minum , Aira bersuara , " Asal pandang i macam tu ? "
" Kau okay ke ? "
" I okay je , sihat . Tak nampak ke ? "
" Fius dia putus kot . " sampuk Airan yang duduk disebelah isterinya yang sedang menjamu sarapan .
" Fius putus ? Apa terjadi ? "
" Kepala dia tiba-tiba je sakit tadi lepastu dia pengsan kejap and then bila dah sedar balik tu , jadi macam ni je . Macam orang hilang bini..."
" Airil , are you okay ? Kepala you sakit ke ? Meh naik atas kejap , you tak sepatutnya ada dekat sini . You patutnya rehat . " ujar Aira sambil menarik tangan Khairil naik ke dalam bilik mereka .
Sampai sahaja dibilik , dia terus baringkan Khairil sambil mencari ubat di dalam beg pakaian Khairil .
Jumpa , dia terus membawa ubat itu kepada Khairil dan menghulur ubat itu kepada Khairil . Selesai Khairil makan ubat itu , dia terus menyelimut suaminya . Apabila dia mahu keluar dari bilik itu , tangan kanan di tarik ke dakapan Khairil . Terasa hangat dan selamat . Sungguh dia rindu dengan pelukkan ini .
" Maafkan saya..."
" Kenapa ni Airil ? You okay ke ? "
" Jangan pergi tinggalkan saya , stay with me.."
" Airil , you sakit ni . Kepala you peningkan ? So rest please . I need to go to office . "
" Jangan tinggalkan saya . "
" I pergi kerja , bukan pergi mana-mana pun . "
" Jangan tinggalkan saya , please ? "
" I'm sorry , i akan outstation dengan Abang Aidan dan Abang Airan dalam seminggu ni . Don't worry , orang dalam rumah ni akan jaga you..."
" Jangan tinggalkan saya , please Errin ? "
" Errin ? My name is Aira Qisha not Errin . " ujar Aira lalu dia melepaskan pelukkan Khairil . Terus dia berlalu keluar dari bilik itu .
Kecewa , marah , terkilan , sedih dengan Khairil lagi . Mana taknya , suaminya menyebut nama perempuan lain dihadapannya .
Share this novel