Nabilla memandang Iskandar yang sedang duduk di penjuru meja sambil menulis sesuatu.Dia pun datang ke arah Iskandar dengan membawa secawan teh.

"Sayang,"panggilnya.Dapat dia melihat kedutan di mata lelaki itu apabila lelaki itu tersenyum.Kini,umur mereka sudah menua.Iskandar berumur 65 dan Nabilla pula 67.Masing-masing tersenyum memandang antara satu sama lain.

"Sayang tulis apa?"

"Puisi..Nak dengar?"Nabilla mengangguk sambil tersenyum.

"Let me be your blanket,
To cover up your shoulder,
Let me be your sweater,
To hold you better,
I am not jealous,
I am not hilarious,
But I want to be needed,
By you every hour.

Even though we are getting older,
See your wrinkles,
See your gray hair,
But your beauty is more than the world hold,
It means freedom and the peaces,
When I see your eyes I got stunned,
When I see your smile I got high,
When I see your laugh I got exultant,
When I see your tears I got fears,
Because I will say I am a terrible person,
For the rest of my life,
Even until now,I still carry the blame on myself,
To not protect you from the bad things.

Sun will be thankful to shine by you,
Moon will be bless to watch by you,
Shoe will be happy to wore by you,
Floor will be exciting to walk by you,
Everything on you is love,
And the heart of yours is the blessed,"

Nabilla tersenyum mendengar puisi suaminya itu.Dia membetulkan sedikit rambut Iskandar.

"You age like a fine wine,"kata Nabilla,tersenyum manja dan itu membuatkan Iskandar malu.

"And your eyes is everything,"sambung Iskandar lagi,lalu mencium dahi isterinya.

"I love you,"

"I love you too sayang,"masing-masing tersenyum memandang antara satu sama.Banyak yang mereka tempuhi bersama dan akhirnya,mereka hidup bahagia bersama.Bersama 2 orang anak mereka,iaitu Khairul Izwan,anak sulung mereka dan Nabiha Amanda,anak kedua mereka.Alhamdulillah,masing-masing menjadi juruterbang dan guru.

Mereka?Hanya duduk di rumah.Menghabiskan masa tua mereka dengan melihat berita dan bergurau senda.Rutin orang tua.Duduk di jendela dan menegur orang yang lalu lalang di sekitar kawasan mereka.Sungguh mereka berasa aman dan gembira.

"Baby nak tahu sesuatu tak?"

"Apa dia?"

"Sayang harap baby tahu yang sayang betul-betul cintakan baby.Nabilla,nama yang takkan sayang lupakan sampai sayang mati.Waktu sayang kecil sampailah sayang tua ni,sayang takkan pernah sesekali sakitkan hati baby,"

"Baby pun harap sayang tahu yang baby cintakan sayang sampai hari akhir baby.Terima kasih sayang untuk segala-galanya,"

"Kalau kita berdua hidup di kelahiran yang seterusnya,baby akan ingat sayang tak?"

"Kita akan sentiasa bersama di setiap kelahiran sayang.Kelahiran sebelum,semasa dan selepas.Iskandar dan Nabilla takkan pernah berpisah dan akan sentiasa bersama hingga ke hujung nyawa,"Iskandar tersenyum sambil tangannya bermain di tangan Nabilla.

"Iskandar dan Nabilla?"Nabilla tersenyum laku mengangguk.

"Sayang dan baby,"balas Nabilla sambil menggosok wajah suaminya.Mereka berdua ketawa gembira.Sungguh,inilah pengakhiran yang mereka mahukan di setiap kehidupan.

"Biar apa pun yang berlaku,
Namamu sentiasa melekat di hatiku,
Kita berdua diciptakan untuk bersatu,
Menjadi cinta abadi seperti Laila dan Majnun,
Dan biarpun halangannya beribu batu,
Namun takdir telah membawa kita di jalan yang satu,
Jalan di mana adanya engkau dan aku.

Iskandar dan Nabilla tidak akan pernah berpisah,
Mereka diciptakan untuk bersama selama-lamanya,
Berjumpa di alam roh hingga ke alam nyata,
Mencari kelibat yang pernah bersama memberi makna cinta,
Cinta yang membawa kepada kebahagiaan dunia,
Dan kehidupan abadi di syurga,"