Rate

BAB 4

Drama Completed 304

Aunty Erna, Kakak Ibuku dari Solo sudah menunggu di rumah ketika kami sampai. Farid mengikuti masuk ke dalam. Aku memperkenalkannya pada Aunty Erna. Saat itu aku sudah tahu bahwa Ibuku sudah berangkat ke Singapur. Ibu tidak sanggup mengucapkan kata perpisahan denganku, Ibu yang begitu takut menghadapi kenyataan yang akan aku hadapi. Seharusnya aku mengejar Ibu saja tadi, memeluknya, dan mengatakan betapa aku mencintainya dan permasalahan apapun yang ada dalam kehidupan kami akan aku hadapi kerana aku punya dia di sisiku.

“Melor?”
“Ya, Aunty ?”
“Ibu kamu tadi menitipkan ini, nduk.” Aku menerima sebuah kotak dari Aunty Erna.

Mengerti keadaanku, Aunty Erna meninggalkan kami di ruang tamu. Aku masih belum bercerita pada Farid dan ia juga belum bertanya. Mungkin nanti, pada saat yang tepat aku akan menceritakan semuanya. Perlahan ku buka kotak itu, dan ternyata isinya sebuah jam yang indah sekali.
“Ini” aku membaca sebuah stick note yang diselipkan di bawahnya. “Jangan suka terlambat lagi ya, Sayang.” Begitu saja isi pesannya namun saat itu juga aku tahu betapa Ibu mencintaiku. Kakiku lemas dan aku terduduk di lantai. Farid berlari meraihku, dan aku menangis di pundaknya.

Beberapa minggu lagi aku akan menghadapi Ujian Nasional. Aunty Erna sudah berjanji akan mengajakku ke Singapur untuk melihat Ibu setelah aku selesai ujian. Aku sudah siap untuk ujian ini. Farid, Deta dan Kiki senantiasa membantuku belajar dan mengejar segala ketertinggalanku. Sekarang aku tahu bahwa hidup tidak berakhir ketika permasalahan datang, justru hidup akan diuji kekuatannya untuk tetap bertahan.

Aku selalu berdoa semoga Ibu memiliki kekuatan itu dalam hidupnya. Kerana aku ingin Ibu hadir nantinya saat wisuda sarjanaku, dan juga saat pernikahanku, bahkan boleh menimang anak-anakku dan melihat mereka tumbuh menjadi cucu yang membanggakan. Aku masih butuh Ibu. Dan aku akan selalu cinta Ibu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience