(BAB37)
Suga menampar punggungnya yang digigit nyamuk . sebelum keluar tadi dia sempat pandang jam di dinding . waktu sekarang adalah 2 ; 30 pagi . keadaan yang agak gelap ditemani lampu suluh di tangan langsung tidak menakutkan lelaki itu . Suga berjalan keluar menuju ke belakang rumah seorang diri sebelum berpatah balik ke pintu utama .
" kau kenapa ? " tanya Seokjin dengan membetulkan kain pelikatnya yang senget . matanya membulat memandang Suga dan segera membuat gaya hendak mula berlari .
" kau pulak kenapa ? " Suga bertanya pula . pelik melihat gaya Seokjin .
" kau patah balik . ni maksudnya kau dah jumpa pintu stor tu kan ? aku akan lari dengan sepantasnya ke belakang . jom gais ! " Seokjin jerit dengan semangatnya dan yang lain mula gelabah bangun dari duduk .
Suga agak terperanjat dengan kelakuan Seokjin dan dengan segera dia menarik kain pelikat Seokjin sehinggakan lelaki itu berhenti . malah bukan sahaja berhenti , kedengaran bunyi ala ala pondan menjerit dikejar anjing .
" woi ada ke tarik kain mahal aku ? " Seokjin menyinga . cepat cepat dia membetulkan kain pelikatnya .
" mian . aku belum sampai lagi kat belakang tu . aku patah balik sebab lampu suluh aku habis bateri . aku nak ganti yang baru . " terang Suga sambil melayangkan lampu suluhnya .
" Kulit kau kan ada ."
Suga tahu empunya suara itu . sekali lagi kain pelikat Seokjin ditarik tarik . dan sekali lagi juga , bunyi jeritan pondan dikejar anjing kedengaran .
" dah lah tu Suga . nah kau pakai dulu lampu suluh aku . cepat sikit buat kerjanya . " Namjoon menghulurkan satu lampu suluh berwarna hijau muda kepada Suga dan lelaki itu menyambutnya .
" ya aku akan buat yang terbaik . aku akan jerit sekuat kuatnya bila aku berjaya nanti . dan bila korang dengar jeritan aku , dengan pantasnya korang lari ke belakang . understandeu ?" Suga memberi arahan lagak seperti mahu menangkap mak nyah di landasan kereta api .
" okay okay . good luck . " Hoseok memberi kata semangat . bahu Suga ditampar lembut .
" jaga diri , Hyung ." Woozi turut memeberinya semangat .
" lekas. " Jungkook menggesa . Suga mengangguk lalu berjalan keluar dari dalam rumah itu . dia menyuluh sekeliling yang gelap dan dalam beberapa saat , Suga sampai di belakang rumah agam itu . semak samun yang makin panjang membuatkan Suga mengeluh .
Suga mengambil duduk menghadap sebatang pokok yang besar . melalui deria istimewanya , Suga mendapati ada entiti lain yang sedang duduk menghuni pokok tersebut .
dia lantas teringat akan pesanan Yoongi tadi . fokus . jadi dia fokus untuk masuk ke alam selain dari alamnya .
" fokus .. fokus ... fokus .. "
" Kau siapa ? "
Suga berpaling ke belakang dan sekujur tubuh wanita yang agak menyeramkan keadaanya menyapa pandangan . PUAN.PARK.MUEHEHEHE. Suga tersengih .
" Mak cik tua yang hodoh ! lepaskan Jimin saiyaaa ! " Suga menepuk dadanya berkali kali . Puan Park menyeringai mendengar Suga berkata sedemikian . Jimin dia ?
" Pergi . jangan ganggu aku. " kata Puan Park keras . wajah Suga ditampar seperti yang pernah dilakukan pada Jimin . pipi anak muda itu tercalar dek kukunya yang panjang . terjelepuk Suga di atas tanah .
Suga menjulingkan anak matanya . cuba mengejek wanita itu yang sudah nampak marah . pipimya yang terasa ada sesuatu mengalir diusap . potensi untuk tengkuknya digigit agak tinggi apabila melihat wajah Puan Park .
" Tolong lepaskan Jimin . aku tak sangka kau omma yang kejam . tak sangka kau boleh tengok anak kau menderita macam tu . " kata Suga membuatkan Puan Park tersentak . perkataan omma yang kejam agak membuatkan hatinya terobek . dia bingkas bangun berdiri tegak semula .
Suga mendapati ada cecair berwarna merah turun di pipi wanita itu . Suga mula terfikir yang dia sudah membuat hati Puan Park terguris . tapi tak apa . swag katanya kerana telah berjaya mengguris hati seorang hantu . ( hantu , seorang ke ? ke seketul hantu ? sebuah hantu ? sebiji ? aaa tk apa lah. )
" aku omma yang kejam ke ? kejam ke bila aku cuma nak bersama dengan anak aku ? korang tak tahu sebab kau bukan seorang omma . tolong faham perasaan aku ." kata Puan Park pula . wajah Suga ingin ditampar lagi namun lelaki itu bertindak lebih awal . rambut Puan Park yang panjang mengurai ditarik sekuat hati .
" macam mana pula perasaan anak kau ? kau tak rasa ke dia patut hidup lama lagi ? dia berkerjaya . kau tak bangga ke ? kau perlu bangga ada anak yang cute , handsome , berpangkat dan dikelilingi ramai perempuan kiut miut kat luar sana tu ( tunjuk kat bwm readers ) . itulah baru betul seorang omma yang sayang pada anak dia . " bebel Suga lagak seperti dia pulak yang lahirkan Jimin ke dunia .
Puan Park terdiam . dia bagaikan tersedar sesuatu . memang betul juga dan dia turut mengiyakan apa yang dikatakan oleh Suga tadi . wajah Jimin yang semestinya sedang sakit tenat terbayang pada ingatannya . sesungguhnya dia juga pernah merasa menyesal kerana berbuat perkara sebegini .
" lepaskan lah dia , Puan Park . saya dan yang lain akan berjanji untuk sentiasa bersama dia . kami tak akan biarkan dia keseorangan . tolonglah , lepaskan dia . saya merayu pada Puan Park . " Suga berubah kepada seorang lelaki bermulut manis . rambut Puan Park dilepas perlahan .
" lepaskan dia Puan Park . " ulang Suga sekali lagi .
Puan Park mengilai . Suga tahu Puan Park sedang menangis , bukannya ketawa mengejeknya .
" saya mintak maaf ~ saya mintak maaf ~ maafkan omma , Jimin . " Puan Park merintih lalu melutut .Suga agak terkejut dengan kelakuan tiba tiba Puan Park . tubuh Puan Park didekati .
" Puan .. err . jangan nangis . " pujuk Suga lembut . dia turut melutut menghadap Puan Park .
" Err , Puan Park busuk tak ? err , peluk ajelah . " Suga memeluk tubuh Puan Park .
" Suga , terima kasih sebab dah sedarkan ahjumma . ahjumma , ahjumma cuma terlampau sayangkan Jimin sampai sanggup buat benda yang tak masuk akal ni . " Puan Park bersuara sayu . Suga hanya mengangguk angguk faham . tubuh wanita itu dilepaskan .
" Ahjumma , lepaskan Jimin . "
" dia di stor belakang . jangan .. jangan biarkan dia mati . Ahjumma minta maaf kalau Jimin .. "
" Shhh ! kami akan selamatkan dia . "
" selamatkan dia . Ahjumma minta maaf sekali lagi ."
Suga kembali ke alam nyata . dia memandang sekeliling dan matanya terpandang Puan Park yang berdiri sebelah pokok besar . sedang menangis air mata darah .
" Selamatkan dia .. "
Suga bangun dan mengibas seluarnya dari rumput dan habuk yang melekat di seluarnya . dia berdehem beberapa kali sebelum menjerit memanggil yang lain sebelum telinganya menangkap derapan tapak kaki yang laju menuju ke belakang .
" Mana ?! mana ?! " bising mulut Seokjin bertanya .
" tu pintu stor ! " Taehyung menjerit sambil jarinya ditujukan pada satu pintu yang menyapa pandangannya . kelam kabut mereka berpusu ke situ .
" Hyung !" Woozi terlebih dahulu merapati Suga . pipi luka hyungnya dipegang .
" kenapa luka ? " tanya Woozi . air matanya bergenang melihat darah yang mengalir di pipi Suga .
" jangan tinggalkan saya Hyung ! " lantas Woozi memeluk tubuh Suga erat erat . Suga yang melihat kelakuan adiknya itu tergelak . baru pipi yang luka , rasanya dia masih boleh hidup .
" tak lah ." kepala Woozi diusap perlahan .
" JIMIN ! SOMEONE, BUKAK SUIS LAMPU ! " arah Jungkook . Namjoon yang mendengar arahan itu meraba dinding dan suis ditekan namun lampu tidak terpasang tetapi .. kipas .
" ITU SUIS KIPAS !! " Hoseok menjerit kuat sebelum dia , Jungkook , Seokjin dan Taehyung berlari mendapatkan tubuh Jimin yang diseret akibat tarikan kain yang diikat di kipas itu .
Namjoon yang sedar kesilapannya menangis meraung dengan kuat dan berusaha menutup semula suis kipas , tetapi disebabkan kegelabahannya , suis tadi tidak ditemui . lagi kuat Namjoon meraung .
Suga dan Woozi yang mendengar bunyi bising itu bergegas ke tempat itu . berkat kerjasama mereka , tubuh Jimin yang sudah hampir tergantung berjaya disambut . Jungkook yang geram dengan keadaan itu menarik tubuh Jimin dengan kuat sehinggakan kain itu terputus .
Jimin dipangku di atas riba Jungkook . Taehyung yang sudah menangis mengusap ngusap kaki Jimin .
Wajah pucat Jimin dipandang mereka . Debaran mereka bertambah kuat kerana ..
Jimin tidak bernafas !
Share this novel