Rate

BAB 1

Romance Completed 429

Anton Adraian – 9 Mei 2012
Aku terbangun dari tidurku, jam menunjukkan pukul 4 pagi. Entah kenapa aku terus memikirkan hari ulang tahunku, yaitu kemarin tanggal 7 Mei 2012. Aku sedikit mabuk dan duduk terdiam menatap kaca lemari bajuku. Bayanganku tampak jelas di cermin, mengingatkanku pada sahabat yang bernama Josh. Kabarnya, ia ingin menginap di rumahku setelah mengantar Flora pulang, tetapi ia tidak datang. Sosok yang bijaksana dan dewasa itu sepertinya ingin mengurung diri akibat teka-teki cinta yang sulit ia pecahkan. Terakhir, ia hanya bercerita tentang hubungannya dengan seseorang yang ia anggap spesial.

Aku adalah seorang mahasiswa bernama Anton Adraian , biasa dipanggil Rey . Aku memiliki dua orang sahabat dekat yaitu Josh dan Flora . Kami bertiga kuliah di universitas yang sama. Aku mulai berteman dengan Flora sejak semester 2 dimulai, sedangkan Josh baru semester lalu dekat dengan Flora . Flora adalah seorang perempuan berwatak Sanguinis-Koleris, aku berwatak Melankolis-Plegmatis, sedangkan Josh berwatak Melankolis-Sanguinis. Itu kenapa Flora selalu terlihat paling mencolok dan berwarna di antara kami bertiga, kedua adalah Josh, dan aku hanya tertawa menikmati kelakuan dua temanku itu. Aku sering mengantar Flora pulang ke rumahnya kerana sama-sama tinggal di daerah Serpong. Terkadang Josh juga mengantar Flora pulang walaupun Josh tinggal di Kelapa Gading. Jauhnya jarak yang memisahkan mereka, membuat Josh menginap di tempatku terlebih dahulu sebelum paginya ia pulang ke rumah.

Flora adalah seorang yang cantik, cerdas dan mandiri. Selama aku berteman dengannya, tak sedikit pun perasaanku yang muncul untuknya. Hingga kedekatan yang diperlihatkan oleh Josh dan Flora membuat diriku sedikit cemburu. Mungkin bukan kerana cinta, tetapi waktu yang dulu banyak diberikan oleh Flora untukku sekarang sudah berkurang. Josh sendiri memendam perasaan kepada Flora . Terlihat dari cara Josh berbicara dan bertingkah di depannya. Perasaanku tak menentu setiap melihat Josh dan Flora akrab bercanda di hadapanku. Aku terus mencoba untuk mematikan perasaanku terhadap Flora agar persahabatan kami bertiga terus terjaga.

Aku pun teringat masa-masa kedekatanku dengan Flora .
“Rey , makasih udah mau anterin gue, haha,” katanya sambil tertawa manis.
“Iya, sama-sama Flo, besok gantian lo anterin gue ya, haha,” aku berkata.
“Haha, anterin ke mana?” ia bertanya.
“Ke hatimu aja, gak usah jauh-jauh, hahaha,” jawabku.
“Hahaha ayoo,” candanya.

Tak berapa lama, sesorang ke luar dari pintu rumah dan berjalan menuju gerbang.
“Eh ada Adraian , ayo masuk dulu, main ke rumah,” katanya, setelah menengok ke luar.
“Makasih tante, lain kali aja saya main ke sini lagi,” kataku kepadanya. “Ya udah tante, aku pamit dulu ya, yo Flo balik dulu gue,” lanjutku.
Aku pun pulang dengan riang, sesampai di rumah aku langsung online skype dan mengobrol dengan Flora seperti hari-hari biasanya.

Flora sendiri adalah perempuan yang disukai banyak orang, pesonanya memukau teman-teman dekatnya. Ia tak pernah kesepian kerana dikelilingi orang-orang yang memberikannya perhatian. Tapi sejauh ini ia tidak memperlihatkan tanda-tanda ketertarikan pada seseorang di sekitarnya, termasuk Josh yang dekat sekali dengannya. Wajar saja, Flora sudah memiliki pasangan sejak dulu. Ya, ia sudah berpacaran sejak SMA hingga sekarang. Pria itu bernama Mario, ia kuliah di Hongkong dan masih dapat menjaga hubungan baik dengan Flora . Itu kenapa mereka berdua masih bersama hingga sekarang. Josh tahu akan hal itu. Dan sepertinya Josh lebih tahu dibandingkan diriku.

Terakhir aku berbincang dengan Josh yaitu tanggal 6, sehari sebelum aku ulang tahun.

“Rey , kayaknya gue suka sama Flora ,” kata Josh.
“Hmm, sesi curhat,” aku berkata.
“Haha, seriusan,” Josh berkata sambil tertawa.
“Yaa, udah kelihatan kali kalau lo suka, tapi buat apa rasa suka lo itu? lo sama dia kan masing-masing udah punya pasangan,” tanyaku.
“Iya, gue tahu, lo juga pasti pernah ngerasain tertarik sama cewek lain kan walaupun lo udah punya pasangan?” Josh balik bertanya.
“Iya sih, tapi gak sampe mau putus dan pacarin pacar orang juga kali,” jelasku sambil menyindir Josh.
“Siapa yang bilang sih gue mau pacarin Flora ?” katanya dengan nada sedikit kesal.

Aku mengambil sebatang rok*k untukku dan sebatang untuknya.
“Korek,” pintaku kepadanya.
Josh membakar rok*knya dan melempar korek kepadaku.

“Ya udah, sekarang lo mau gimana sama dia?” aku bertanya.
“Yah gak tahu sih, let it flow aja, gue masih gak tahu. Tapi terkadang gue ngerasa kalau dia juga suka sama gue, dia baik banget sama gue, dan kalau misalkan gue sama dia sama-sama suka, gimana menurut lo?” Josh bertanya.
“Lo jangan ge-erlah Josh, haha, Flora itu emang baik sama semua orang, sama si botak culun di kampus juga dia baikin, malah kadang digodain. Dia juga baik banget sama gue. Yaa, kalau dia suka sama lo ya tanya aja hubungan lo berdua mau gimana. Ini cerita tuh klasik Josh, ada cowok dan cewek sama-sama suka, padahal mereka berdua sama-sama punya pasangan, terus masing-masing mau putus dan keduanya pacaran. Next? Apa? kalau misalkan lo sama Flora jadian, abis itu lo ketemu orang baru dan Flora juga ketemu orang baru yang menarik, lo berdua yakin gak bakal putus?” Aku berkata.

“Ya udah misalkan gue suka sama cewek baru, bahkan sampe cinta, berarti pasangan gue sekarang itu bukan yang terbaik kan? Menurut gue Flora itu udah cocok banget buat gue, dia baik, pinter, gak manja, lucu, orangnya penyayang dan misalkan gue sama dia jadian, gue janji bakal setia dan jagain dia. Gue gak mau apa yang gue cinta itu hilang,” kata Josh dengan mantap.
“Bukannya setia dan cinta itu udah lo bilang di awal-awal ke cewek lu? lo lupa?” sindirku.
Josh terdiam.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience