" Morning abang " sapa Alisa sebaik melihat Aryan yang baru turun daripada tingkat atas.
" Hmm morning " jawabnya acuh tak acuh.
" Jom breakfast. Lisa gorengkan mee dengan buat kuih donut. Favourite abang kan? " .
" Sorry Lisa. Abang dah janji nak breakfast dengan kawan abang pagi ni. Lisa makan jer lah ea " tolak Aryan.
Terus berubah wajah Alisa.
" Tapi abang, jamah lah sikit " .
" Lisa ni pekak ke apa ea? Kan abang cakap abang tak nak. Jangan nak paksa-paksa boleh tak? " dingin suara Aryan.
Entah kenapa sekarang ni apabila melihat Alisa dia rasa ingin marah saja. Tidak seperti dulu. Hubungan dia dan Alisa juga makin renggang setelah Liyana muncul semula di dalam hidupnya. Tumpuannya diberikan pada Liyana saja. Dia kerap datang ke rumah gadis itu untuk melawat Datin Emilia. Dalam diam perasaan cintanya pada Alisa beralih pada Liyana semula.
" Takpalah kalau abang tak nak. Lisa minta maaf " .
Aryan mengeluh kasar sebelum berlalu keluar. Kaki Alisa kaku di situ. Allah saja yang tahu apa yang dia rasakan ketika ini. Aryan memang benar-benar sudah berubah. Tidak seperti Aryan yang dikenalinya waktu awal-awal dulu.
" Ya Allah kuatkan aku. Jika suamiku ada perempuan lain, bantulah aku untuk redha dan terima semua ini dengan hati yang terbuka " .
Bukannya Alisa tidak perasan setiap malam Aryan pasti akan menjawab panggilan telefon. Entah panggilan daripada siapa Alisa sendiri tidak pasti. Dia tidak berani menuduh Aryan curang dengannya. Aryan juga jarang berada di rumah. Hari minggu pun dia akan keluar. Katanya ada urusan kerja yang perlu diselesaikan.
Kawan Alisa pernah memberitahu Alisa dia terserempak dengan Aryan di sebuah restoran. Ketika itu Aryan bersama dengan seorang perempuan. Alisa masih bersangka baik. Mungkin gadis itu client Aryan.
" I dah buat keputusan untuk kahwin dengan you Liya " .
Liyana tergamam.
" Be..be..betul ke ni? " soalnya seakan tidak percaya.
" Ya Liya. I sedar cinta I pada you masih ada. Dari dulu sampai sekarang. I betul-betul nak kahwin dengan you " .
" Tapi macam mana dengan isteri you? " .
" Itu I akan uruskan nanti. You tak perlu risau. You sudi tak kahwin dengan I? " .
Lambat-lambat Liyana mengangguk.
" Tentulah I sudi. I pun sayangkan you Aryan " .
Aryan tersenyum kecil.
" I tahu. You tak perlu risau. I akan uruskan semuanya nanti okay " .
Share this novel