" Kau hantar aku kat rumah aku. Sorry aku tak dapat teman kau. " Kata Syaif, risau akan adiknya berada didalam kelab malam.
" Kau nak kemana? " Tanya Uthman apabila Syaif tak boleh menemaninya.
" Aku nak ke Blue Ocean. Adik aku kat sana. " Kata Syaif.
" Kaki Clubing juga adik kau ni. " Kata Uthman.
" Hmm. " Hanya sepatah dia menjawab.
Dia terpaksa merahsiakan siapa adiknya. Dia taknak temannya tahu siapa Nayla Asmara dan apa pekerjaanya.
" Takpe aku teman kau kesana. " Kata Uthman.
" Kau biar betul Uth. Isteri kau baru meninggal Uth. " Kata Syaif.
" Aku taknak kenang dah semua tu If. Hancur hati aku bila dapat tahu hal sebenar. Aku taknak semua kenangan aku dengannya mengganggu fikiran ku. " Kata Uthman.
" Baiklah. " Kata Syaif.
Uthman kini memandu keretanya menuju ke Blue Ocean.
Dan Asmara dan Aulia kini bersama 6 orang pegawai mereka sedang duduk disatu sudut tak jauh dari meja yang mereka mark.
Bunyi muzik yang kuat membuatkan keadaan didalam riuh rendah. Tambahan disisi meja mereka tempat pengunjung menari.
" Benci pulak aku melihat peremouan gedik kat sana tu. " Kata Aulia.
" Sugar baby Spark. " Kata Asmara.
Sedangkan Spark memerhatikan Asmara yang sedang duduk bersandar disisi Aulia.
Spark memandang tanpa kerdip. Dia melambaikan tangannya memanggil orang-orangnya yang berada dibelakangnya.
" Yes boss!! " Sapa Jack.
" Sapa gadis kat sana tu? " Tanya Spark.
" Yang mana? " Jack melihat kearah yang ditunjuk oleh Spark.
" Yang pakai hoodie besar tu. " Kata Spark.
" Ooo dia tu bekas tunang Anas. " Kata Jack.
" Anas? Anas mana? " Tanya Spark.
" Anas sepupu boss!! " Kata Jack.
" Cantik macam ni dia tinggalkan. " Kata Spark.
" Mungkin Anas dah try dia kot. " Kata Spark.
" Belum Boss. Anas sendiri bagitahu dia belum perbah sentuh perempuan tu. " Kata Jack.
" Really. Nice. Kenalkan aku dengannya. " Kata Spark.
" Baik Boss. " Kata Jack berlalu dan menghampiri Asmara.
" Sorry miss. Boss saya nak kenal dengan awak. Ni nombor phone dia. " Kata Jack berdiri disisi Asmara.
" Boss kau? " Tanya Asmara berpura-pura tak mengenali Spark.
" Itu dia. " Kata Jack menunjuk Spark yang sedang merenung sambil melambaikan tangan padanya.
" Ok. Thank you. Bagitahu kat dia, Salam kenal. " Kata Asmara.
" Baik lah. Ni nama siapa. " Kata Jack bertanya.
" Nayla. " Kata Asmara.
" Ok Nayla. Nanti call lah nombor boss saya tu. " Kata Jack.
" Ok. Boleh. " Kata Asmara dengan senyum senget.
Jack berlalu kearah Spark dan membisikkan sesuatu pada bossnya.
" Goal. " Kata Asmara pada teman-temannya.
" Aku takut kau dalam bahaya As. " Kata Firaz.
" Jangan risau. Korang tetap ada dengan aku. " Kata Asmara.
" Tapi Puan. Bahaya Spark ni. Tokan paling besar dalam Malaysia ni. " Kata Nufail.
" Kita bincangkan dekat ruangan kita lepas ni. " Kata Aulia.
" Betul tu. Jangan sampai orang mengenali siapa kita. " Kata Ghauz.
Uthman dan Syaif masuk kedalam Blue Ocean. Syaif melilau mencari kelibat adiknya.
Apabila matanya terlihat kelibat Asmara dia hanya melihat dengan senyuman senget. Minuman jus oren dipegang adiknya. Kepala tertutup oleh kain tebal dari baju dipakainya.
" Fuhhh.. " Kata Syaif terlepas sambil mengurut dadanya.
" Mana adik kau? " Tanya Uthman.
" Dah jom duduk kat sana. " Kata Syaif memilih duduk dibahagian belakang meja Asmara tempati.
" Order boss!!! " Teriak boy bar pada Uthman.
" One Bucket Tiger. " Kata Uthman.
" Kau dah gila. " Kata Syaif.
" Aku nak minum malam ni. Aku nak buang semua masalah dalam kepala aku ni. " Kata Uthman.
Satu bucket Tiger terletak diatas meja mereka dengan dua biji gelas. Uthman mengambil sebotol lalu meneguknya hingga habis.
" Kau taknak minum ke? Kenapa takut adik kau mengamuk ke? " Kata Uthman.
" Hah? " Syaif yang mendengar kata Uthman mengambil sebotol tiger didalam bucket lalu meneguk kedalam mulutnya.
Lagu semakin rancak. Habis sebucket mereka order sebucket lagi.
Sedangkan Asmara masih dengan segelas jus orennya.
" Aku nak ke tandas dulu kejap. " Kata Aulia.
" Jangan lama. " Balas Syakir.
Pada masa sama Uyaina yang rancak menari melihat dua orang lelaki sedang duduk berdua sambil berbual di meja belakang gadis memakai hoodie. Dia melangkah meninggalkan lapangan menari dan menuju ke arah Uthman dan Syaif.
" Ehh Uth. Kenapa kau ada kat sini? Bini kau tak marah ke kau kat sini? " Tanya Uyaina.
" Kau bla lah perempuan. Aku taknak ada kaitan dengan kaum kau. " Kata Uthman.
" Ee sombongnya. " Kata Uyaina yang tahu Uthman dan temannya itu mabuk. Melihat dari Bucket diatas meja, dia senyum nakal.
" Jom. Aku hantar ku balik. " Kata Uyaina.
" Blahh!!!! " Teriak Uthman.
Asmara yang mendengar hanya mampu menggelengkan kepala. Manakala Spark yang melihat Uyaina sedang diherdik oleh 2 lelaki dibelakang gadis hoodie itu bangun dari duduk dan melangkah dengan cepat kesana.
Dia melintasi Asmara namun semoat melirik dan mengakui Asmara cantik semula jadi. Tak seperti Uyaina cantik kerana makeup.
" Kenapa ni? " Tanya Spark kini berdiri tegak disisi Uyaina.
" Takde. Biasalah. Mamber baby ni, nak belanja minum tapi baby taknak. Tu yang dia mengamuk tu. " Kata Uyaina berbohong.
" Chheeehhhh. Takat muka kau tu, Aku boleh dapat yang lebih cantik lagi. " Kata Uthman.
Aulia yang melintasi mereka perasan saah seorang dari lelaki itu adalah Syaif.
Dia terus berdiri disisi Asmara dan membisikkan sesuatu.
" Abang If ku kat belang kau. Aku tengok dah mabuk sangat tu. " Bisik Aulia.
" Hah?? Betulke? " Tanya Asmara menoleh.
Dia bangun dari duduknya dan menapak merapati Syaif dan Uthman serta Spark dan Uyaina.
" Ada apa ni? " Tanya Asmara.
" Heyyy perempuan!!!! Kau jangan nak masuk campur. " Kata Uyaina geram.
" Hemmm. Kenapa? Kau takut aku bagitahu boyfriend kau yang kau ajak mereka ni balik bersaa kau? " Kata Asmara.
Berkerut dahi Spark mendengar apa yang dikatakan gadis itu.
" Apa? Baby? " Tanya Spark.
" Dia silap dengar tu. " Kata Uyaina.
" Heyy perempuan. Kau ingat aku tak tahu kau nak caras kekasih aku? Aku belum buta lagi. " Kata Uyaina.
" Excuse me? Kau ingat kawan aku ni nak sangat ke kat kekasih kau tu? " Tanya Aulia.
" Mulut kau!! " Teriak Uyaina dalam marah.
Pak!!!
Cepat Uyaina menghayun tangannya mengenai pipi kiri Asmara.
" Baby!! " Teriak Spark.
" Fuhhh. Aku taknak balas. Kalau aku balas aku takut kau masuk wad malam ni. " Kata Asnara dalam senyuman membunuh.
Asmara hanya menggeleng melihat wajah Uyaina.
" Lagipun aku taknak kotirkan tangan aku dengan Bedak bercapuk kat wajah kau tu. " Kata Asmara.
" Boy!!! " Lambai Asmara pada boy bar.
" Yes Amoii? " Tanya Boy bar.
" Swap. Dua meja ni. " Kata Asmara lalu menyerahkan kad debitnya.
" Ok Amoi. " Kata Boy bar.
Selang beberapa saat, Bar boy datang semula dan menyerahkan kad debit Asmara semula.
" Thank You Amoi. Datang lagi tau. " Kata Bar Boy.
" Ok. Thank you Boy. " Kata Asmara lagi.
" Dah jom. " Ajak Asmara lalu kedua temannya Khazim dan Nufail membantu memapah dua lelaki mabuk itu.
Spark dan Uyaina hanya memerhatikan mereka keluar dari sana.
" You memang buat hal kan Uyaina. " Kata Spark dalam emosi tak mampu dikawal.
" Mereka tipu You tu Darl. Jangan percaya. " Kata Uyaina mula menggedikkan badannya pada Spark.
Sedangkan Asmara serta teman-temannya berdiri diluar.
" Macam mana mereka berdua ni? Takkan kau nak biarkan As. " Kata Aulia.
" Eee ikut hati aku, Aku belasah sampai mati kau Bang. " Kata Asmara. Emosi yang ditahannya meletup jua akhirnya.
" Sabar lah Dik. Kau tak tahu bukan, betapa aku risaukan kau setiao detik setiap saat. " Kata Syaif.
" Takkan kau nak aku bawak kereta dia. Habis Motorbike kau? " Tanya Aulia.
" Zam. Kau bawak motor aku ye. Simpan kat tempat biasa. " Kata Asmara.
" Boleh Puan. " Kata Qudtzam.
" Kau datang dengan kawan kau ni pakai apa? " Tanya Asmara pada Syaif.
" Kereta lah. " Balas Syaif.
" Bak Kunci. " Pinta Asmara.
" Ada kat dia. " Kata Syaif.
" Bak kunci. " Kata Asmara.
Namun Uthman masih sama seperti tadi. Diam sambil memegamg kepalanya.
" Ee kalau aku tak sabar ni. Dah lama aku cepuk kau ni. " Kata Asmara pada Uthman.
Asmara beranikan diri menyeluk poket seluar jeans Uthman. Dan akhirnya dia menemui kunci kereta Mitsubishi milik Uthman.
" Parking kat mana? " Tanya Asmara.
" Tu. " Kata Syaif menunjuk Mitsubishi Lancer warna biru yang oarking tak jauh dari mereka.
" Tunggu kejap. " Kata Asmara lalu melangkah ke arah kereta milik Uthman.
Asmara menvhidupkan enjin kereta dan memandu perlahan menuju kearah temannya.
Tubuh Syaif dan Uthman kini berada didalam kereta dekat seat belakang.
" Nah kunci. Jumpa esok. " Kata Asmara.
" Baik. Korang hati-hati. Kawal emosi tu. " Kata Firaz apabila melihat pipi kiri Asmara nampak lebam sedikit.
Share this novel