Rate

BAB 6-FAKE RELATIONSHIP

Romance Series 10492

Semua pelajar memandang ke arah Aira dan Khairil . Yelah , satu sekolah tahu yang diorang tu macam anjing dengan kucing . Susah nak bawa berbincang . Ni peliklah semua orang . Jalan sebelah-sebelah , rapat pulak tu bertambah pelik diorang tengok bila kitorang berpegang tangan .

' Ish Ril ! Kau lah ni buat aku malu . ' omel Aira dalam hati .
' Mesti dia malu giler hahahaha suka pulak aku tengok dia malu macam tu. ' bisik Khairil dalam hati .

" Ril , i pergi ke kelas i ye . Nanti jumpa you lagi tau ! " ujar Aira , niat dia ingin mengelak dari Khairil .
" Okay sayang , take care ! " ujar Khairil .
" Okay bye ! " balas Aira terus dia berlalu pergi .

Ye ' i ' , ' you ' , ' sayang ' , itulah perkataan yang mereka gunakan kalau dirinya bersetju untuk menjadi ' FAKE GIRLFRIEND ' Khairil . Selalunya Khairil yang akan mintak couple fake dia , alasannya sebab tak nak budak perempuan di sekolah itu terkejar-kejarnya .

" Wait Kak Aira ! " halang seorang juniornya , yelah seniorkan so kenalah panggil beradab sikit .
" Ye dik , anything can i help you ? "
" Akak dengan Abang Ril ade ape-ape ke ? " tanya junior itu yang tanda namanya ' Hani ' . Baru kejap tadi dia masuk sekolah dengan Khairil bersama dah tersebar dah , wow heboh betul eh .
" Selain dari jiran , dia tu sweet heart akak . " ujar Aira walaupun terpaksa menipu . ' Dik , jangan haraplah akak nak bercinta betul-betul dengan dia , heh sweet heart konon . '
" Dah berapa lama kak ? "
" Baru je , kenapa ? Adik minat dia ke ? " tanya Aira akan ingin tahu .
Mata Hani sudah bergenang , sikit je lagi air mata Hani akan jatuh .
" Semoga akak dengan dia bahagia ye . Saya pergi dulu . " ujar Hani terus berlalu pergi meninggalkan Aira seorang diri .
" Haih , kalau aku bagitahu budak ni benda betul , confirm dia crush lagi kat monyet tu . Halamak kau ni Ril , buat hal lah ! " ujar Aira seorang diri terus dia berlalu pergi ke kelasnya .

Sampai sahaja di kelas , Aira terus duduk di tempatnya . Tiba-tiba Tiara dan Kira muncul di depan secara senyap-senyap , terkejut Aira dibuatnya . Mereka berdua merenung biji mata Aira dalam-dalam .

" Why ? " tanya Aira seakan pelik .
" Sampai hati rahsiakan dari kitorang ! " rajuk Tiara .
"Rahsiakan ape ? " tanya Aira lagi , dungunya aku ni .
" Hello Cik Aira ! Satu sekolah dah kecoh tau . " ujar Kiara pulak .
" About me with Khairil ? "
" Yes , sejak bila ? " tanya Tiara .
" Baru je . "
" Serious ke ? " tanya Tiara ingin kepastian .
" Of course not , dia buat aku lalai . "
" Lalai macam mana ? " tanya Kiara .
" Dress dengan kasut yang aku pakai semalam tu dia bayarkan , semalam dia ingatkan aku tentang perjanjian tu , tanpa sengaja do . " terang Aira .
" Lah patutlah tapi masa dia cubit kau semalam tu , dia macam risau dekat kau je . " ujar Tiara .
" Risau dekat aku ? Kau buta eh ? Dia pun suka cari pasal dengan aku lah . " Aira cuba menafikan , bukan dia tidak perasan tapi buat-buat tak perasan , hey egonya Aira ni .
" Orang kata suka cari pasal tu ade makna . " ujar Kiara ingin mengusik Aira . Kemudian Tiara dan Kiara gelak .
" Takde maknanya ! Dah lah cikgu dah nak masuk tu , duduklah tempat kau . "
" Yelah yelah . " ujar Tiara dan Kiara serentak

Betul kata Aira cikgu dah nak masuk , terus ketua kelas memberi penghormatan pada cikgu itu . Selepas diizinkan duduk , cikgu matapelajaran Matematik itu memulakan pelajaran.

.........................

Sudah 10 minit menunggu Khairil di kantin , dah lah lapar kena tunggu monyet ni pulak haih . Tiba-tiba seseorang yang Aira kenal lari ke arahnya .

" AIRA ! "
" Aiman ? What's wrong ? Where Khairil ? "
" Khairil gaduh . "
" Gaduh ? Dengan sape pulak kali ni ? " tanya Aira lagi . Yelah , setiap kali diorang coupel fake mesti Khairil akan bergaduh . Sebab ? Sebab dia , haish macam budak-budak .
" Jom lah pergi tengok , makin teruk aku rasa dia gaduh kali ni . "
" Janganlah sampai masuk bilik hem lagi ape nanti aku nak jawab kat parents dia . Jom lah . "

Aira dan Aiman berlari di mana Khairil gaduh . Terkejut Aira dibuatnya , ye lah Khairil habis muka dia suka muka berdarah . Tiba-tiba Aira risau .

" STOP ! " jerit Aira ingin menghentikan pergaduhan itu .
" Aira ? " ujar Khairil pelik , mana Aira dapat tahu ni ? Mesti Aiman panggil , habis bernanah telinga dia dengar Aira membebel nanti . Bukan sekejap tapi lama woohhh !
" What's you guys going on ? " tanya Aira dengan suara yang marah dan tinggi .
" Aira.....i...er...."
" Gaduh lagi ? Because of me ? Kali ape alasan you Ril ? I ingat you dah tak nak masuk bilik hem lagi , i ingat you dah berubah , you kata nak jaga nama ibu abah but you still with your attitude ! I penat Ril , everytime i kena back up you . Dah banyak kali Ril ! Banyak kali ! "
" I mintak maaf Aira but dia ni ha , cari pasal dengan i lagi. "
" What ? With same person ? " tanya Aira terus berpaling ke arah tangan yang Khairil tunjuk itu .
" Saya mintak maaf Aira , saya...."
" Dua-dua salah , sekarang pergi ke bilik hem ! " ujar Aira yang sedikit menjerit itu , ha singa dah keluar .
" But Aira..."
" No but but ! Right now Khairil Nizam ! Right now Daniel Hakim ! "
" Okay fine ! "

Terus mereka berdua menuju ke bilik hem seperti diarahkan Aira . Aiman yang melihat kegarangan Aira terkejut , yelah Aira tak pernah marah seperti ini . Dulu pernahlah dia nampak Aira marah tapi takdelah seteruk ini .

" Aiman ! " tiba-tiba Aira menegurnya , tersedar dia dari lamunan .
" Ye Aira ? "
" Kau boleh tolong aku tak ? "
" Tolong ape ? "
" Tolong belikan makanan dalam plastik 3 , aku nak uruskan diorang tu . Macam budak kecik , padahal dah last year tapi perangai masih tak berubah . Heh , penipu pulak tu . " Ha sudah Aiman terpaksa dengar bebelan Aira .
" Okay Aira . "
" Bagitahu Tiara dengan Kiara sekali eh , yang aku tak dapat rehat dengan diorang . " ujar Aira . Senyum Aiman apabila Aira sebut nama Kiara , buah hati tu .
" Dah tak payah senyum macam kerang busuk , cepat pergi ! " ujar Aira terus dia berlalu pergi ke bilik hem , Aiman terus menuju ke kantin . Dia pun belum makan lagi .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience