15

Romance Completed 5910

"Xavier...mama benar benar tidak bisa terima anak tirimu si permata itu.."

"ma...tapi dia adalah anak istri vier,ma.."

"tapi dia adalah anak dari ular kepala dua itu!"

Safriana mendengar dari luar kamar Meghan...

"jadi mama mau vier ngapain?"

"sekalian saja kamu ceraikan safriana.."

"ma..kenapa mama bisa bisanya bilang itu?"

"xavier...kalau tidak letakkan anak adopsian itu ke panti asuhan terdekat rumah kita ini.."

"ma..tapi dia adalah darah daging Safriana,ma..ma.. mama coba pikirkan perasaan safriana dulu.."

"mama bisa mati bila bekelanjutan melihat Anak itu"

"jika mama membenci permata..aku ikhlas membawa dia ke panti asuhan.."

"tapi..ana.."

"bagus...sepertinya otakmu masih berfungsi.."

"lagipula dia bukan keturunan keluarga ini.."

Meghan tersenyum puas...

***

"apakah ada yang bisa saya bantu,nyonya?"

"bu..bisakah saya titip anak saya disini?"

"iya..kami akan menjaganya dengan baik.."

"apa apaan itu safriana membawa permata kesini?"

"makasih,bu..kalau gitu saya akan pergi sekarang.."

"hati hati di jalan.."

"ma...mama kelewatan deh...apa mama lupa dengan nasib almarhum adek Junifer dulu?"

Alfin..aku yang akan menjaga baby junifer...
hei!,ini rumah rumahku!...kamu tidak ada hak atur
apa maksudmu?
jika kamu mau adopsi dia,keluar kamu dari sini!
Jangan menyesal setelah kamu melakukan ini

Meg..meghan...ayo kembalilah ke rumahku
nggak!,aku tidak bisa kembali kesana lagi!
kenapa?,ok..ok...aku akan menerima jika junifer tinggal dirumahku...
kamu serius?
iya...karna dari matamu aku tahu kamu siap adopsi
*meghan tersenyum*

meghan menangis...

"baiklah...suruh safriana adopsi anak itu.."

"iya,ma...makasih ma.."

*kenapa nasib safriana bisa semirip aku?*Meghan

BAWA PERMATA PULANG BERSAMAMU..

"apa apaan aja ni xavier?,tadi suruh aku bawa ke panti asuhan..sekarang suruh aku bawa pulang lagi"

***

"Safriana..ngapain kamu membawanya kembali?"

"Dylan...permata itu anakku...kamu tidak ada hak untuk membawanya pergi.."

"itu anakku juga.."

"aku tidak mau permata nantinya bersifat sepertimu dan aku ingin jika permata tidak tahu siapa papanya"

"apa maksudmu?,ada apa dengan otakmu?!"

"aku baik baik saja...aku bingung kenapa aku bisa melahirkan anak dari pria sakit mental sepertimu.."

"jaga ucapanmu.."

"pokoknya aku tidak akan pernah biarkan dia menemuimu nantinya..."safriana langsung banting pintu

"anak tidak bersalah!,biarkan aku membawanya!"

Safriana langsung masuk ke kamar...

*mama tidak akan biarkan kamu dipegang olehnya*

"ana..kenapa mukamu seketat ini?"

"vier..lepaskan aku dulu...aku banyak pikiran nih.."

"istriku punya beban pikiran apa sih?"

"nggak apa apa juga sih..tapi ini tentang permata.."

"Dylan crock itu lagi ya?"

"iya...dia mau membawa pergi permata.."

"aku jamin permata tidak mungkin bisa sekalipun berada di tangan Dylan.."

Safriana hanya bisa diam melihat Xavier...

"percayalah sama aku,sayang.."

"iya..aku percaya sama kamu.."

"love you.."

"love you.."

sewaktu mereka akan ciuman,tiba tiba arnold datang ke samping Safriana...

"Arnold?,hai...ada apa sayang?"

"arnold mau sama mama papa.."

"sini...ke samping mama.."

"ganggu aja.."suara kecil xavier dan safriana langsung melihat seperti memperingatinya

"ma..mama boleh temani arnold tidur gak nanti?"

"em...boleh"

"jangan dongggg"suara tenggorokan dari xavier

"xavier...apa apaan kamu?"safriana dengan nada marah tapi dengan wajah senyum

"iya,nold..kamu boleh tidur dengan mama ana.."

Arnold girang...

***

Xavier kesepian tidak bisa tidur sendirian di kamar...

"ayo,nold..kita tidur sekarang.."

"iya,ma.."

Arnold tertidur dan safriana akhirnya tertidur juga..
Xavier masuk ke kamar Arnold dan terdiam melihat Safriana yang sudah tertidur juga...
xavier akhirnya tertidur di sofa kamar tersebut...

pagi hari jam 10,safriana terbangun dan melihat xavier yang tertidur lelap di Sofa kamar itu...

Safriana mencium ringan ke dahi xavier lalu keluar menuju dapur untuk buat sarapan..

"telur uda...nasi juga..oh iya bereskan piring dimeja"

"wah...lezatnya...sarapan apa kita?"

"mama coba tes nasi goreng putihku,kamu juga,vier"

Xavier tersenyum sebentar lalu makan sesuap...

"kamu sudah bisa buat belacan kesukaanku?"

"iya...aku sering intip almarhum mama saat kita jalan jalan di jakarta dulu saat aku masih SMA 1"

tangisan baby permata...

"ya tuhan..kenapa dia nangis?,aku belum makan loh"

Xavier dan Meghan tersenyum lalu makan...

setelah nyusui permata,safriana duduk di meja makan..

"ayo nih...cepat sarapan.."

"loh,vier.."

"hm?"

"Arnold dimana?"

"saat kamu diatas dia sudah ke sekolah.."

"oh iya..aku lupa..ini kan belum hari sabtu.."

"ayo cepat makan sarapanmu."

***

saat safriana sedang sendirian dirumah dengan permata dan arnold di kamarnya kerjakan pr...

suara tangisan anak kecil yang kedengarannya dari luar..

"anak kecil?,kenapa bisa ada anak kecil diluar sana?,kenapa nih?"

safriana membuka pintu utama dan melihat anak yang mirip sekali dengan alvin...

"Alvin?"safriana terkejut bahagia

"nyonya.."

"siapa lagi kamu?"

"nyonya...maafkan aku...selama ini aku yang sudah mengadopsi anak anda.."

"kenapa kamu bisa tahu dia anak saya?,siapa kamu!"

"aku adalah salah satu guru di sekolah suami anda... sekolah pak Xavier.."

"suami saya yang kasih tahu jika dia anak saya?"

"iya...kami diam diam melakukan tes DNA.."

"Alvin...kamu bisa maafkan mama kan?"

alvin langsung menangis haru dan dipeluk safriana..

"Alvinnya mama...akhirnya kamu kembali.."

"ma..."alvin mempererat pelukan sambil menangis

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience