Saingan Mr Wang

Crime Series 21272

Setelah berhenti dari kepolisian, Piya menjadi pengangguran. Setiap hari dia menghabiskan waktu banyak di rumah, berenang, dan joging. Tetapi meski banyak berdiam diri tanpa bekerja, Piya kaya raya, dia punya rumah mewah dan mobil mewah. Delima sepupunya itu jadi rajin ke rumahnya, mengamati Piya. Piya kerja apa sih, kok bisa kaya gitu? Uangnya banyak. Benaran kali ya, kalau Piya istri simpanan, atau gundik orang kaya. Enak banget jadi Piya, bisa santai. Ga perlu kerja keras, tapi Piya kayaknya tidak bisa bersyukur! Buktinya. Dia ga happy! Piya ngga pernah ke salon, ga pernah perawatan wajah, spa, belanja, ke pesta. Sedih banget nasib Piya, jadi orang kaya malah menyimpan dirinya di rumah. Takut kali ketahuan istri tuanya. Delima mikirin Piya. Dia jadi kasihan dengan Piya. Dia ga mau bernasib kayak Piya, menderita batin sepertinya. Delima menangis. Piya yang saat itu lagi membersihkan taman jadi heran, kenapa Delima jadi menangis begitu. Ibu Piya datang membujuknya. "Ada apa Ima, kok kamu nangis gitu?'
"Ga ada Ima cuma baper!" Delima malu. Delima, anak ini baik. Walaupun kadang menjengkelkan dengan sifat manja, tinggi hati dan sedikit oon. Makanya kuliahnya di kedokteran, ga kunjung selesai. Delima ga mau sebenarnya jadi dokter, kuliah di sana. Itu pilihan ibunya. Makanya dia sengaja ga mau menyelesaikan kuliahnya. Takut mal praktek.

Delima sangat perhatian ke Piya. Mereka dekat dari kecil. Dia juga dekat dengan Rinda, ibunya Piya. Tapi karena pengaruh ibunya, Delima rada menjauh ke Piya, karena bibinya itu miskin. Delima tidak boleh dekat sama orang miskin. "Ntar ketularan kampungan kamu!" Katanya ketika Delima ingin ke rumah bibinya. Sekarang beda. Justru ibunya rajin ngajak Delima ke rumah bibinya. Mau tahu rahasia Piya.

...

Seorang pemuda tinggi kurus berwajah oriental menemui Piya di rumahnya, dia Joni asisten Mr Wang. "Mr Wang ingin bertemu anda nona Piya, nanti malam," Joni menyerahkan amplop warna merah ke Piya.
"Maaf. Sampaikan ke beliau, saya tidak menerima Ampau, Lagipula Gong Ci Pa Cai, sudah lewat", Piya menyerahkan amplop itu. Ini sudah kelima kalinya Mr Wang mengirim utusan dan memberi hadiah.
Bukan koin emas itu yang menjadi
sasaran Mr Wang, dia ingin tahu tempat harta karun itu berada. Dia sungguh serakah dan tidak pernah puas.

Utusan Mr Wang kembali pulang dengan penolakan. Mr Wang pasti marah kalau tahu Piya menolak hadiahnya.
Ketika keluar dari rumah Piya, mereka berpapasan dengan mobil mewah yang berhenti di halaman rumah Piya. Mobil utusan Ryozo yang ingin bertemu Piya.
Joni mencari informasi plat mobil mewah tersebut. Mobil milik seorang pengusaha kaya asal Jepang. Saingan Mr Wang.

Mobil lainnya berhenti di depann rumah Piya. Rasti keluar dari mobilnya. Ada banyak mobil yang berhenti di sekitar halaman rumah Piya. Aneh. Piya ternyata laris juga, tamunya banyak.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience