Bab 10

Drama Series 7383

di rumah Tengku Adrian sudah menunggu kepulangan Isteri dan Anaknya tetapi sudah berjam-jam ia menunggu tapi tetap tidak nampak kelibat mereka , hatinya mula risau kalau diikut isterinya dan anaknya sudah sampai ke rumah daripadanya .

Dia cuba menelefon isterinya tapi tetap tidak dapat dihubungi sudah masuk 30kali tapi tetap tidak dapat , lalu dia menelefon Neyli tapi tetap sama tidak dapat dihubungi .

kali ini dia cuba Anaknya Emielda alhamdulillah dapat dihubungi , dia berharap Emielda mengangkat panggilanya tapi Emielda tidak mengangkatnya .

Dia mencuba lagi dia tidak berputus asa dan akhirnya Emielda menyambut panggilannya .

"Emiel dengan ibu dekat mana sekarang sayang " kata tengku Adrian Syah .

" jangan kacau kitorang kami nak cari ketenangan  , harap faham assalamualaikum " Emiel terus menamatkan panggilan itu .

Baru sahaja Tengku Adrian Syah ingin menjawab tapi Emiel terlebih dahalu mematikan panggilan itu  .

Tengku Adrian Syah mengeluh dia tidak tahu dimana mahu mencari isteri dan anak kembarnya  , dia sungguh menyesal  .

Bila mengingati Saat isterinya merenungnya dengan pandangan sayu dan mengingati saat menampar anaknya Emielda Cassandra dia berasa sangat bersalah dan menyesal , tiba-tiba air mata jantannya jatuh ke pipi .

Ibu tidak membawa kami balik ke rumah malahan ibu membawa kami pulang ke rumah Atok dan nenek , aku dan Neyli faham keadaan ibu.

Ibu memerlukan ketenangan , ibu tidak ingin lari daripada masalah tapi buat masa sekarang dia perlukan ketenangan  .

Wanita mana yang tidak bersedih apabila melihat suaminya bermesra dengan seorang wanita berpegang tangan sambil bergelak tawa bagaikan suami isteri yang bahagia  .

Sesampai di rumah atok dan nenek, kami turun daripada kereta dan menekan lonceng rumah  .

Ting tong! Assalamualaikum

Ting tong! Assalamualaikum

Ting tong! Assalamualaikum Mak Ayah
Badriah ni .

" Waalaikumsalam eh anak aku Badriah ya Allah bertuah punya anak  , nak balik tak bagitau " kata puan Maya lalu memeluk anak tunggalnya Badriah .

"Mak apa khabar Badriah rindu mak mana ayah? " soal tengku Badriah  .

"alhamdulillah sihat ada ah dekat dalam masuklah " kata nenek Maya.

Lalu matanya beralih memandang cucu-cucu nya  , Dia tersenyum lalu memeluk cucunya .

" cucu -cucu nenek yang Cantik dan comel rindunya mai sini Nenek nak peluk -peluk " kata orang tua yang separuh umur itu  .

Emielda dan Neyli tergelak melihat telatah Nenek mereka  , mereka juga membalas pelukan Nenek Maya dengan erat .

Sudah lama mereka tidak pulang ke rumah Atok dan nenek mereka  , sudah pasti orang tua ini merindukan mereka  hingga memeluk mereka bagaikan tidak ingin dilepaskan  .

"sudah -sudah lah neneknya oii peluk budak-budak tu kang tak bernafas cucu saya " kata Atok haji Naim .

Tengku Badriah terus menyalami tangan Ayahnya dan memeluknya  rindu sungguh dia dengan kedua orang tuanya  .

"ishh abang ni biarlah , kalau jeles cakap " kata nenek Maya  .

"memanglah jeles Abang pun nak juga peluk cucu -cucu abang " kata Atok haji Naim sambil menjeling manja Nenek Maya .

" Cucuk mata tu kang  , dah jom Badriah masuk rumah " kata nenek Maya  .

Tengku Badriah , Emielda dan Neyli ketawa melihat pergaduhan manja antara dua orang tua itu  .

" Rindunya Atok dengan korang dah besar panjang dah " kata Atok haji Naim lalu memeluk cucunya  .

" kitorang pun rindu Atok  , rindu sangat-sangat muah " kata Emielda dan Neyli serentak  .

" Amboi Atok ja ke rindu Nenek tak " laung nenek dari dalam rumah  , amboi telinga nenek Maya ni tajam sangat  .

" sudah tentu Emielda dan Neyli rindu Nenek juga  " laung mereka dari luar  .

"Atoknya kenapa tak bagi masuk cucu kita tu ah?  Nak suruh jadi patung cendana ke dekat pintu tu  " kata nenek Maya sambil memandang Atok Haji Naim  .

" eh lupa , masuk cucu - cucu Atok jangan malu -malu anggap macam rumah sendirinya  , tapi jual rumah ni janganlah pula ya hahaha" kata Atok Haji Naim kepada cucu-cucunya sambil membuat lawak  .

Emielda dan Neyli ketawa mendengar lawakan Atok Haji Naim lalu masuk ke dalam rumah .

"baiklah tuan Haji Naim kami akan buat rumah ni macam rumah kitorang tapi tidak menjualnya jangan risau ya " kata Neyli sambil membuat lawak .

Emielda hanya ketawa melihat atok dan adiknya melawak  .

Nenek Maya dan Tengku Badriah hanya mengelengkan kepala  .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience