Completed
2826
" Aku nak pergi kerja. Kau jaga Rania. Jangan bagi Leep masuk. " Pesan Mie.
Rania turun dari tilam setelah mendengar suara Mie.
" Oh , dah sedar ? Kau tak apa - apa ? " Soal Mie.
" Saya tak apa - apa. Siapa ini ? " Balas Rania lemah.
" Nanti kau berkenalanlah. Aku ada kerja. Sebelum aku lupa. Tengah hari ini nak kena beli apa ? Aku beli nanti orang lain hantar. " Kata Leep tergesa - gesa.
" Belilah ikan dan sayur sedikit. Perencah apa - apa dan sebuku mentega. " Balas Rania.
" Mentega ? Untuk apa ? " Soal Mie pelik.
" Saya teringin nak buat kuih sikit. Boleh ya ? " Soal Rania takut - takut.
" Apa - apa sahajalah. Nanti aku beli. " Kata Mie sebelum mengunci pintu.
Rania duduk di sofa.
" Jemputlah duduk. " Ajak Rania.
Perempuan yang dibawa Mie duduk di sofa.
" Saya Rania. Awak ? " Soal Rania ramah.
" Saya Kamilia. " Balas perempuan yang dibawa Leep.
" Ooo. Kamilia dah sarapan ? " Soal Rania lagi.
" Belum. " Kata Kamilia.
" Marilah makan sekali. " Kata Rania sambil mencedukkan mi goreng ke pinggan.
" Maaflah tanya. Kenapa Mie hantar awak ke sini ya ? " Soal Rania sambil makan.
" Tak ada apalah. Dia minta saya teman awak. Tolong apa yang patut sahaja. " Kata Kamilia sebelum menyuapkan mi goreng ke mulutnya.
" Ooo. Makanlah. Saya nak rehat. " Balas Rania sebelum bangun mencuci pinggan.
Tiba - tiba Leep masuk.
" Rania. " Panggil Leep tergopoh - gapah.
" Awak nak apa ? " Soal Rania dingin.
" Awak ini Leep kan ? " Sampuk Kamilia.
" Saya nak awak. " Kata Leep serius.
" Ya aku Leep kenapa ? " Soal Leep bengang.
Kamilia menghalang Leep mendekati Rania.
" Kau ini apa hal ! " Tengking Leep.
" Kamilia awak pergilah makan. " Bisik Rania.
" Rania. Mie suruh saya jangan benarkan dia masuk. " Bisik Kamilia pula.
" Tak apalah. Nanti saya tolong awak cakap dengan Mie. " Bisik Rania.
" Berbisik - bisik pula. Serabutlah aku tengok. " Tengking Leep.
Kamilia segera duduk menyambung makan sementara Rania terus memanjat tilam.
" Rania. " Jerit Leep.
Rania hanya diam.
Leep segera naik ke atas tilam.
" Awak ini pekak ke ? " Marah Leep sebaik sahaja naik ke tilam.
Rania berbaring di tilam tanpa membalas kata - kata Leep. Leep memaksa Rania duduk sebelum menamparnya.
" Aku jaga kau elok - elok. Ini yang balas ? " Tengking Leep sebelum turun meninggalkan Rania.
Kebetulan Leep keluar bertembung dengan Black.
" Leep kau buat apa dekat sini ? " Sapa Black.
Leep hanya diam sebelum berlalu keluar.
" Dia nak apa ? " Soal Black pada Kamilia.
Kamilia menjongketkan bahunya tanda tidak tahu sebelum memandang ke arah almari.
" Rania. " Kata Black terkejut sebelum menyerahkan barang yang dibeli Mie kepada Kamilia. Dia segera naik ke tilam.
" Kau okey tak ? Leep nak apa ? " Soal Black ala kadar.
" Dia nak saya. Itu sahaja yang dia cakap. " Balas Rania letih.
" Ooo , tak apalah kalau macam itu. Aku nak sambung kerja aku. Tengah hari masak lebih sikit. " Kata Black sebelum keluar mengunci pintu.
Rania turun dari tilam sebelum melihat Kamilia di hadapannya.
" Kamilia. Saya minta maaf dah susahkan awak. Saya cuma tak nak awak kena apa - apa. " Kata Rania jujur.
Kamilia senyum.
" Tak apalah. " Kata Kamilia sebelum meletakkan barang yang diberi Black di atas almari kecil.
Rania turun menyiang ikan. Sebaik selesai dia meletakkan ikan di dalam tong polisterin yang dibeli Leep.
Mentega dikeluarkan sebelum bahan - bahan membuat kek batik yang lain dikeluarkan. Dua biji telur , sebungkus kecil milo , setengah tin susu pekat dan sebungkus biskut marie diletakkan di atas almari kecil. Rania mula mencairkan mentega.
" Rania. " Panggil Leep yang tiba - tiba berada di belakangnya.
Akibat terkejut , Rania terpegang periuk panas.
" Auw. Ya. " Kata Rania sebelum menggigit bibir menahan pedih. Dia berpaling.
" Mana kotak kecil yang saya bawa tadi ? " Soal Leep sambil membelek di sekitar almari kecil.
" Tak tahu. " Balas Rania sambil menyorokkan tangannya.
" Tipu. Kau sorok apa itu ? " Marah Leep sebelum menarik tangan Rania.
" Tak ada apalah. " Kata Rania sebelum berpaling melihat keadaan mentega.
Susu pekat segera ditebuk dan dituang ke dalam periuk.
" Aku bercakap dengan kau ini. " Kata Leep sambil memaksa Rania berpaling. Sekali lagi tangan Rania tersentuh periuk panas.
" Sebentar. " Kata Rania berpaling sambil mengacau periuk.
" Aku tahu kau ada jumpa kotak itu. Pulangkan cepat ! " Marah Leep.
" Aku betul - betul tak tahu Leep. " Kata Rania serius sebelum meletakkan dua biji telur ke dalam periuk. Tangannya terus ligat mengacau periuk.
" Cuba tengok atas tilam kalau ada. " Kata Rania tanpa memandang Leep. Sebungkus milo diletakkan di dalam periuk sambil dikacau rata.
Leep tiba - tiba menarik rambut Rania.
" Tahu pula ada atas tilam. " Marah Leep yang baru turun dari tilam.
" Lepaslah. Sakitlah. " Rayu Rania sambil mengacau periuk. Api segera ditutup.
" Tahu pun sakit. Hati aku ini lagi sakit tengok kau. " Kata Leep geram.
" Saya memang tak tahu - menahu mengenai kotak itu. Saya cuma agak sebab itu sahaja tempat yang belum awak periksa. " Kata Rania menahan perit.
Leep melepaskan rambut Rania sebelum keluar mengunci pintu.
Dengan linangan air mata , Rania mematahkan biskut ke dalam periuk. Setelah digaul dan dimampatkan di dalam loyang , dia terus menyimpan di dalam kotak polisterin. Setelah selesai , Rania segera masuk ke bilik air. Dia menangis semahu - mahunya.
Share this novel