KRIIIINNNGGGG
Jam weker diatas nakas berbunyi.mengganggu tidur nyenyak Vania dan para sahabatnya.perlahan vania membuka kelopak matanya lalu mengambil jam weker tersebut.tampak gadis itu menguap selebar-lebarnya.
"Jam berapa ini?" Vania mengucek matanya,menfokuskan penglihatannya terhadap angka yang tertera pada jam weker.dan....
"HUUUUAAAAA!!!...GUE TELAT LAGI!!!.."
Vania sangat terkejut ketika melihat angka 08:00 tertera pada jam wekernya.dengan segera dirinya membangunkan ketiga sahabatnya.
"Guys,bangun!!!" Vania mengguncang tubuh para sahabatnya satu persatu.tidak butuh waktu lama ketiga orang tersebut pun bangun dari tidurnya.
"Udah jam berapa sih?" Tanya Gita setengah sadar.
"Jam delapan?" Sama halnya dengan vania.gita dkk juga terkejut ketika mengetahuinya.
"Mampus!!!..kita telat!!...mana jam pertama mata kuliahnya pak gilang lagi?!" Ucap gita.Dengan kelabakan keempat gadis itu turun dari ranjang.vania berlari menuju kamar mandi.diikuti Gita dkk dibelakangnya.
"Mau ngapain kalian?!" Tanya Vania kesal saat melihat Gita,Rika dan bela ikut masuk ke dalam kamar mandi.
"Mau mandi lah?" Jawab bela,membuat Vania menepuk keningnya.
"Gak,gak,gak.Ya kali gue mandi bareng kalian!!" Ucapnya sengit.
"Biar mempersingkat waktu Nia?" Kali ini Rika yang bersuara.rika bersiap menuju bathtub,namun langsung ditahan oleh Vania.
"OGAH!!udah sana keluar!!!gue mau mandi!!!" Vania pun segera mendorong ketiganya keluar dari kamar mandi.
=================
Dikelas para mahasiswa dan mahasiswi begitu fokus mendengarkan penjelasan dari Gilang.sesekali mereka semua menulis hal yang diminta oleh dosen tersebut.
"Secara garis besar,fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan proses dari suatu aktivitas yang dilakukan dengan merencanakan,mengorganisasikan, mengatur SDM,sampai dengan pengendalian"
"Dan Manajemen bisnis sendiri memiliki unsur unsur manajemen yang sangat penting di dalamnya,yaitu man,money,material,machines,method, dan mar-"
BRAK
Pintu kelas terbuka dengan kasar.Semua pasang mata menyorot keempat gadis yang berdiri disana.Nafas mereka terdengar ngos-ngosan.buliran keringat muncul dikening masing-masing.
Gilang melangkahkan kakinya mendekati Vania dkk.ditatapnya dengan sinis para gadis yang baru saja datang.dia melipat tangannya didepan dada.bersiap-siap memarahi mahasiswi tersebut.
"KENAPA KALIAN TELAT!!!" Ucap gilang tegas.
Mendengar suara tegas dari sang dosen membuat Gita,Rika dan bela ciut nyali dan memilih mengumpat dibelakang Vania.
"I-itu pak..A-anu...duh itu.. Ah apaan sih!" Nah kan,Vania kebingungan sendiri dengan perkataannya.
"KALAU NGOMONG YANG BENER!!" Fokus Gilang kini tertuju pada Vania.
"Telat bangun pak,maaf?" Cicit Vania.
"paling abis maraton drakor lagi tuh pak semalem makanya mereka telat!!" Ucap Cindy memanas-manasi.
"Bener tuh pak!!hukum aja mereka biar jera!!" Timpal Vivi yang ikut memanas-manasi.
Vania dkk langsung menatap tajam kedua mahasiswi yang sudah lama menjadi musuh bebuyutannya itu.
"Mulut loe bisa diem gak!!jangan ikut campur!!" Kesal bela.
"Terserah gue dong!!mulut mulut siapa!!!" Jawab Cindy menantang.
"Bacot loe!!!gue robek sini mulut loe!!" Tunjuk Gita marah-marah.kalau saja tidak ada dosennya saat ini.mungkin Gita sudah menghampiri Cindy dan menjambak rambutnya dengan kencang.
"Sini kalau berani!!" Bukannya berhenti Cindy malah tambah menjadi-jadi menimpali Gita.
Para mahasiswa dan mahasiswi yang melihat pertengkaran antara dua kubu tersebut langsung bersorak ramai memanas-manasi.
"DIAM!!!" Seru Gilang dengan lantangnya sambil menggebrak meja.
Seketika semuanya terdiam saat mendengar suara teriakan tegas gilang.sesaat laki-laki itu menatap Vania dkk lalu mengalihkan perhatiannya kepada mahasiswa dan mahasiswi yang tengah duduk.
"Kalian semua,buka halaman 95.kerjakan soal-soalnya.dan untuk kalian berempat!!" Gilang kembali menoleh ke arah Vania dkk.
"Berdiri di tengah lapangan?" Titahnya.
What!!! Yang benar saja.masa iya Vania dkk harus berdiri di tengah lapangan.diluar sana kan sangat ramai.mau ditaruh mana muka mereka nanti.
"Tapi pak,kita kan mau belajar?" Ucap Vania memohon,berharap Gilang membatalkan hukuman mereka.
"Kalian gak liat ini udah jam berapa?" Tanya gilang.
"J-jam sembilan pak?" Cicitnya.
"Sudah tau bukan kalau kelas dimulai jam delapan?" Vania mengangguk pelan.
"Kita janji pak.gak akan telat lagi?" Secara bersamaan keempat gadis itu menegakkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V.
"Tidak.keputusan saya udah bulat.kalian semua ketengah lapangan,berdiri di sana.atau mau saya ganti hukumannya dengan berdiri di depan gerbang kampus,hm?" Tawar Gilang dan tentunya saja langsung mendapatkan penolakan dari ke empatnya.dilihat para mahasiswa kampus saja sudah malu apalagi dilihat orang dijalan.
"Ya udah.kalau gitu keluar sekarang!" Gilang mengarahkan pandangannya ke pintu,memberi kode kepada mereka untuk keluar ruangan.
Mau tidak mau mereka keluar dari ruangan tersebut.cindy yang melihat Vania dkk keluar ruangan langsung memeletkan lidahnya mengejek mereka.vania melotot kemudian mengacungkan jari tengah kepada Cindy tanpa sepengetahuan Gilang.
=================
Keempatnya sudah berada di tengah lapangan.mereka berdiri sejajar menghadap ruang dosen.sesekali Vania dkk melihat sekelilingnya yang terlihat ramai.banyak pasang mata mahasiswa dan mahasiswi yang melihat ke arah mereka sambil menahan tawa.
MALU,tentu saja.siapa juga yang tidak merasakan malu jika dalam posisi seperti ini.vania serasa anak SD yang sedang dihukum karena tidak mengerjakan PR.
"Aduh Nia...sampe kapan kita berdiri di sini???gue udah malu banget nih?" Ucap bela.
"Mana gue tau.tuh dosen gak bilang kita disini sampai kapan?" Jawabannya.
"Lagian yah,pak Gilang itu kurang kerjaan banget deh.masa kasih hukuman kayak gini ke kita?" Gerutu Rika.
"Iya.orang mah kasih hukuman itu yang enak?" Balas bela.
"Maksud loe?" Seru Vania,Gita dan Rika bersamaan.
"Ya kaya dinner bareng gitu.atau jalan-jalan?" Jawab bela dengan polos.lagi-lagi dirinya berhayal tentang Gilang bersama dirinya.
"Uuuu' dengan entengnya Gita menoyor kepala bela.
"Kayaknya tuh dosen lagi bales dendam deh sama gue?" Ucap Vania..gita,bela dan Rika langsung menatap penuh tanya anak tersebut.
"Bales dendam gimana maksud loe?" Gita membalikkan badannya ke arah samping menghadap vania.sementara Rika dan bela langsung merubah posisinya menjadi berdiri tepat di depan Vania.ketiganya tampak serius menanti penjelasan sahabatnya itu.
"Iya,jadi kemarin kita gak sengaja gitu tabrakan dilorong.karena kesel ya gue maki lah dia abis-abisan?" Jelasnya.
"Gila loe ya.berani banget loe maki dosen sendiri?" Ucap bela tidak percaya.
"Mana gue tau kalau dia itu dosen.lagi pula dia juga yang sa-"
"KHEM"
Perkataan Vania seketika terhenti saat mendengar suara deheman dari arah belakang Rika dan bela.sontak saja keempat gadis itu mematung.mereka hapal sekali suara itu milik siapa.
"Saya minta kalian ke lapangan untuk menjalankan hukuman.bukan untuk bergosip?!" Ucap orang itu yang tidak lain tidak bukan adalah Gilang.dengan cepat Rika,bela dan Gita membenarkan posisi berdiri mereka seperti semula.
Kedatangan Gilang kelapangan adalah untuk memastikan apakah keempat mahasiswinya itu benar-benar melaksanakan hukuman mereka atau tidak.dan ya,ternyata dugaannya benar.keempat mahasiswinya itu tidak melaksanakan apa yang dia perintahkan tadi.mereka malah asyik bergosip ria di tengah lapangan.
"Eh,pak Gilang?" Vania memyengir kuda lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Saya minta apa tadi ke kalian?" Gilang menyoroti tajam keempat gadis dihadapannya.
"Berdiri ditengah lapangan pak?" Jawab bela lalu tertunduk memainkan kukunya.
"Lalu kenapa pakai bergosip segala?!" Gilang tidak tuli,dia sangat mengetahui persis apa yang ke empat gadis itu gosipkan tadi.
"Maaf pak?" Jawab mereka bersamaan.
"Karena kalian berulah,Waktu hukuman kalian saya perpanjang setengah jam lagi?" Ucap Gilang.dan tentu saja hal tersebut membuat Vania dkk terkejut mendengarnya.
"Pak kelamaan itu.kaki saya udah pegel nih?" Protes Vania sambil memijat betisnya yang pegal karena sudah berdiri terlalu lama.
"Setengah jam atau nilai kalian saya kasih C?" Apa-apaan itu,dua-duanya sama sekali tidak menguntungkan untuk mereka.saat itu juga vania dkk terdiam,tidak berminat melontarkan protesan lagi.
Karena tidak mau kecolongan lagi seperti tadi,Gilang pun memutuskan untuk mengawasil mereka dari kejauhan.
"Sumpah demi apapun,gue udah cape banget ini?" Keluh bela untuk kesekian kalinya.
"Iya nih.mana gue pengen ke toilet lagi?" Ucap Rika gelisah.
Vania melihat ke arah sahabatnya.lama kelamaan Vania merasa tidak tega dengan mereka.sejenak dirinya terdiam memikirkan sesuatu.dan tidak lama seringai pun terukir di wajahnya.
Satu
Dua
Tiga
BUGH
tiba-tiba saja tubuh Vania terjatuh ke tanah.rika,bela dan gita seketika kaget serta panik melihat hal tersebut."Nia,loe kenapa?" Rika menepuk pelan pipi sahabatnya.
"Vania bangun?!" Bela berusaha menyadarkan Vania hal yang sama juga dilakukan oleh Gita.Dari kejauhan Gilang yang melihat Vania pingsan segera berlari menghampiri mereka.
"Vania kenapa?" Tanya Gilang kepada ketiganya.dia juga ikutan panik melihat Vania pingsan.
"Enggak tau nih pak.tiba-tiba aja dia pingsan?" Jawab bela.
"Kita bawa keruang kesehatan?" Degan segera Gilang menggendong Vania ala bridal style dan membawanya pergi dari sana.gita,Rika dan bela pun mengikuti Gilang dari belakang.
Disela perjalanan mereka menuju ruang kesehatan,Vania sedikit membuka kedua matanya.hal yang pertama dia lihat adalah wajah tampan milik gilang.
"Gila nih dosen.diliat dari sudut mana aja tetep keliatan ganteng banget??" Batin Vania yang terpesona dengan ketampanan sang dosen.Rahangnya yang kokoh dan leher putih nan mulus membuat Vania ingin menyentuhnya.
Namun beberapa detik kemudian Vania tersadar dari lamunannya.apa-apaan ini,kenapa dirinya jadi memuji gilang.harusnya dia kesal dan marah karena Gilang sudah membuatnya malu didepan mahasiswa dan mahasiswi disini.
"No!!..nia.loe harus sadar.dia itu udah buat loe malu satu kampus?" Batinnya lagi.
Merasa ada diperhatikan Gilang pun melirikan matanya ke arah Vania.dan benar saja,dari ekor matanya Gilang dapat melihat Vania sedang membuka mata menatap dirinya.
Sesampainya di ruang kesehatan Gilang langsung menaruh tubuh Vania di tempat tidur dengan penuh kehati-hatian.
"Kalian bertiga kekelas aja.biar Vania saya yang urus?" Gita mengangguk paham kemudian segera pergi bersama sahabatnya.
Melihat ketiganya sudah keluar ruangan Gilang pun menduduki kursi yang ada di samping kasur.beberapa detik dirinya melihat Vania yang terbaring di kasur.
"Bangun?!" Ucap Gilang tiba-tiba.Vania yang mendengarnya tersentak.apa Gilang sedang berbicara kepada dirinya.
"Saya tau kamu itu cuma pura-pura pingsan?" Ucapnya lagi.
Gadis itu berdecak kesal dalam hati.bagaimana bisa aktingnya terbaca oleh gilang.bukankah aktingnya tadi sudah bagus.
"Kalau kamu gak mau bangun juga,saya akan cium kamu sampai kehabisan nafas?" Acam gilang.
Tidak lama Gilang merapatkan tubuhnya ditepi kasur kemudian mencondongkan wajahnya ketelinga vania.dia membisikkan sesuatu di sana.
"saya serius?" Dengan Susah payah Vania menelan air liur.perkataan Gilang tadi berhasil membuat panik ketakutan.
"Oke...oke..saya bangun?" Vania memutuskan untuk mengakhiri aktingnya.dia tidak mau kalau sampai bibirnya yang belum pernah terjamah ini dicicipi oleh sang dosen.
Gilang tersenyum lebar kemudian menegakkan kembali kepalanya.ternyata sangat mudah mengelabui mahasiswi ini.
Vania menatap kesal Gilang."dasar dosen mesum?!" Dia pun segera bangkit dari tempat tidur lalu berdiri menghadap Gilang."saya gak mesum.saya cuma menguji totalitas akting kamu aja kok?" Ucap Gilang dengan seringai khasnya.
Gilang memang sudah mengetahui bahwa Vania hanya berpura-pura pingsan.hal itu dia lihat ketika Vania sedikit membuka matanya saat digendong tadi.
Awalnya Gilang tidak ada niatan untuk menjahili Vania.namun ketika anak itu enggan membuka mata setelah diperintah olehnya.pikiran jahilnya pun langsung muncul saat itu juga.
"Pak Gilang nyebelin?" Vania mencebik kesal lalu berjalan menuju pintu.niat hati ingin menjahili dosennya,malah dia sendiri yang dikerjai oleh Gilang.Baru saja Vania ingin membuka pintu.tiba-tiba saja seseorang dari luar membukanya.
"Nia,kamu gak apa-apa kan?" Tanya seorang laki-laki yang bernama Dion.
Dion adalah mantan kekasih Vania,keduanya baru saja putus seminggu yang lalu dikarenakan Dion ketahuan berselingkuh dengan Cindy.
"Loe ngapain ke sini?" Ucap Vania penuh emosi.maklum rasa sakit karena perselingkuhan itu masih membekas di hatinya.makanya setiap Vania bertemu dengan Dion dirinya seperti banteng yang ingin menyeruduk.
Disisi lain Gilang yang melihat laki-laki dihadapan Vania menatap penuh selidik.dalam hatinya bertanya-tanya.siapakah laki-laki itu???kenapa vania terlihat kesal sekali dengannya??
"Aku tadi gak sengaja ketemu Gita dan yang lainnya di lorong.mereka bilang katanya kamu pingsan dan dibawa ke sini.keadaan kamu gimana sekarang??mau aku antar ke rumah sakit gak?" Dion mengarahkan tangannya ke wajah Vania,namun tangan itu langsung di tepis olehnya.
"Jangan sentuh gue!!!" Vania menunjuk tegas Dion.
"Kenapa Nia??aku itu khawatir banget sama kamu?" Dion sangat kecewa ketika melihat Vania tidak lagi mau disentuh olehnya.padahal saat ini dirinya sangat mengkhawatirkan sekali keadaan Vania.
Vania tersenyum miring."setelah apa yang udah loe perbuat.loe pikir gue masih Sudi disentuh sama loe?!" Raut wajah kebencian terpancar jelas di sana.dion mengusap kasar wajahnya.dirinya kini frustrasi melihat sikap Vania.
"Demi tuhan Nia,aku sama sekali gak selingkuh sama Cindy.aku dijebak.tolong percaya itu.aku masih sangat mencintai kamu Nia??" Jelasnya.
Vania menutup kedua telinganya.dirinya benar-benar tidak ingin mendengar penjelasan dari Dion.
"Sayang-"
"Jangan pernah panggil gue dengan sebutan sayang lagi.kita gak ada hubungan apa-apa?" Tidak ingin bertambah emosi,Vania pun langsung pergi meninggalkan Dion dan Gilang.
"Tapi aku masih sayang sama kamu Nia?" Gumam Dion menatap kepergian Vania.
Tanpa menghiraukan keberadaan Gilang yang sedari melihat drama antara dirinya dan Vania tadi,Dion pergi meninggalkan ruang kesehatan begitu saja.
Gilang menggelengkan kepalanya melihat tingkah dion.ternyata selain Vania ada lagi mahasiswa yang tidak menghormatinya.
Share this novel