Berkumpul Kembali

Crime Series 21272

Pasangan yang saling merindukan itu tak bisa mengendalikan diri.
Mereka larut dalam permainan yang menggairahkan.Piya mencari Ryozo selama 3 bulan, tapi dalam hitungan dunia lain, Ryozo meninggalkan selama 3 hari. Perbedaan waktu itu menentukan usia tubuh.
"Mari kita pulang!" kata Ryozo setelsh mereka selesai melepas rindu.
Mereka pergi melalui jalan rahasia.

Nona Merciana sempat melihat duduk di ruang nya,
"Kemana perginya Piya, dia semuanya saja. Pergi saat jam kerja!" Tas tangan Piya masih berada di meja kerjanya, Nona Mercia kepo, dia mengintip memasang telinga ke ruang presiden direktur, tidak terdengar suara apa-apa.
"Biar ku tunggu dua! Seenaknya saja meninggalkan pekerjaan! Nona Merciana menunggu hingga jam pulang. Piya tidak muncul. Zay datang mengambil tas milik Piya.
"Sedang apa kamu di sini?" Nona Mercia terbangun, rupanya dia tertidur.. Zay membawa tas Pita, nona Mercia heran.
"Ada hubungan apa Piya dengan Zay?"
Dia curiga.
****

Mahesa penasaran mengapa dia tidak menemukan Piya lagi di kantor dia menanyakannya kepada nona Mercia, "Saya juga!' katanya.
"Kamu kenapa disini?" tanya Mahesa heran nona Mercia duduk di ruang kerja Piya.
"Aa rapat penting besok, dia malah pulang tanpa permisi!" Kata nona Mercia mengomel.
Padahal dulu Nona Mercia kalau ke kantor datang siang pulangnya cepat, sama seperti Piya. Mercia tersenyum kepada Mahesa, dia tahu persis sifat Mahesa, pria itu mata keranjang. Mahesa tentu tertarik dengan Piya.

Dulu nona Merciana dan Mahesa adalah satu tim yang kompak. Mereka mereka berdua adalah penentu kebijakan paling berkuasa di perusahaan Tokugawa. Keberadaan Ryozo sebagai CEO di perusahaan itu, membuat kehilangan power tidak bisa lagi bergaya seperti bos besar.
Sekarang pun mereka rupanya masih bisa bekerja sama. Tetapi dalam tujuan yang berbeda Mahesa ingin mendapatkan Piya sedang Marcia ingin memiliki Ryozo.
Dua orang ini tidak ingin kehilangan kekuasaannya seperti dulu.

******

Ryana masih tertidur ketika iya datang memeluk dan menciumi wajahnya dengan penuh kasih. perlahan-lahan mata anak gadis itu terbuka, dia seperti mendengar suara ibunya.
"Ibu?! Ryana seperti mimpi. "Ibu Nana kangen, Nana sayang ibu!" Ryana bangkit dan memeluk ibunya. "Ibu jangan pergi lagi.... Nana takut sendirian", Ryana menangis tersedu. Pya tidak kuasa menahan air matanya. Hatinya serasa tersayat-sayat mendengar tangisan anaknya. Pencariannya sekarang sudah berakhir. Dia menemukan suami dan anaknya. Mereka bertiga berpelukan. Ryozo mengusap air matanya. Di dalam hidupnya dia baru menangis dua kali. pertama saat ibunya melepas dirinya ikut berperang ke negara adik Asia, yakni Indonesia. Kedua pada saat ini, pertemuannya kembali dengan Piya. Keluarganya sekarang sudah utuh. dia tidak ingin berpisah lagi dengan Piya istrinya.
Setelah beberapa lama memeluk ibunya, barulah Riana sadar kalau yang dialaminya ini bukanlah mimpi.

******

Zay membawa orang tua dan kakek Piya keluar dari pulau Pusaka dan membawanya ke ke kediaman Ryozo. Pulau Pusaka sudah tidak aman lagi untuk ditempati mereka.
Zay juga sudah memindahkan benda-benda berharga di pulau itu di pulau lainnya dan dijaga ketat oleh pasukan beladiri yang tangguh.

****

Fatma dan Arman menyerahkan rumah sakit jiwa milik mereka kepada yayasan untuk dikelola secara profesional. Sejak ingatan mereka sudah pulih, Fatma dan Arman membawa keluarganya pindah ke sebuah vila milik Ryozo.

Fatma dan Arman sekarang memiliki seorang putra dan berumur lebih tua dari Ryana, namanya Hazen, 3 tahun. Fatma memilih nama anaknya yang diambil dari bahasa Jerman yang berarti sandi padang rumput.

Sementara itu tante Rasti dan keluarganya kehilangan kontak Piya. Tetapi mereka tidak peduli yang penting Piya tidak mengambil alih lagi rumah itu waktu yang tidak ditentukan.
"Piya beneran sudah kaya ya, mah. Kok dia nggak peduli dengan rumah ini mobilnya. padahal rumah dan mobilnya mewah begini. Baiknya mobil ini di jual aja mah pajaknya gede!"
kata delima kepada ibunya. "Sembarangan! mana bisa kita menjual mobil milik orang lain namanya aja atas nama Piya. Kamu nggak usah lagi makai mobil itu, bahan bakarnya boros. Lagian kamu mau kemana juga coba dengan mobil itu, pakai mobilmu aja sendiri gak usah pakai mobil orang lain", tante Rasti mengomel. Rasti heran kenapa juga delima tidak sepintar Piya mencari pacar. Dari dulu jadi pacar selalu nggak beres. tante Rasti mengeluh dalam hati. Dalam benaknya sekarang, dia memikirkan adiknya Rinda, Ibunya Pyia. Kemana perginya Rinda dan suaminya? Dia tidak pernah mengirim kabar sekalipun. Meskipun dia tidak dekat dengan adiknya itu, tetap saja dia kepikiran dengan Rinda dan keluarganya.

Piya pasti mendapatkan suami yang karenanya kaya raya, sehingga dia melupakan keluarganya di kota ini. Tante Rasti penasaran dengan nasib Piya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience