Pintu bilik wad VVIP itu dibuka dari luar . Khairil terus masuk dan duduk di atas kerusi sebelah katil . Ahli keluarga lain turut masuk juga .
" Sayang , bangun sayang . Abang ni , terima kasih sayang . " ujar Khairil lembut . Tangannya mengenggam jari jemari isterinya , dia tundukkan kepalanya .
Perlahan-lahan Aira membuka matanya , dia tersenyun tipis melihat ahli keluarga yang lain dan suaminya disisinya . Tiba-tiba muncul idea jahat .
" Encik siapa ? " soalnya sambil kerut dahinya .
Khairil berpaling pada wajah isterinya , " apa sayang tanya ? " soalnya semula .
" Saya tanya , encik ni siapa ? Kenapa encik pegang tangan saya ? " soal Aira semula lalu dia menarik tangannya .
" Ha ? Aira , ni abang , suami Aira . "
" What ? Sejak bila saya kahwin ? Mama , papa , ibu apa semua ni ? Siapa dia ni sebenarnya ? " soal Aira bertalu-talu .
" Aira , kenapa ni sayang ? Ni suami Aira tau . " ujar Puan Errin .
" Ye nak , ni suami Aira . Dah setahun lebih korang kahwin . " ujar Puan Sri Dahlia .
" Ya Allah , arghh sakitnya kepala ! Encik ni siapa ? Kenapa susah sangat saya nak ingat ? Mama , ibu Aira sakit kepala ! " adu Aira .
Khairil sudah menitiskan air matanya , dia tak kisah apa orang nak cakap . Hatinya sakit sangat .
Tiba-tiba Aira memukul bahu kanannya sambil senyum-senyum . Khairil berpaling dengan air mata yang mengalir di pipi , dia terpinga-pinga .
" Gelabah sangat , lek ah . Orang gurau je . " ujar Aira sambil gelak .
Pinggang Aira di cubit .
" Auwww sakitlah mama . " adu Aira sambil gosok pinggangnya yang dicubit tadi .
" Buat orang risau je lah budak ni . " ujar Puan Sri Dahlia .
" Sekali sekala , why not ? " ujar Aira .
" Dah agak dah , kau ni boleh kot berlakon . " ujar Airan . Tahu sangat adiknya itu tadi pura-pura hilang ingatan .
" Why not kau cakap ? Kau ni Aira , selalu sangat buat aku risau . Nasib kau baru lepas bersalin , kalau tak memang dah lama aku belasah kau ni . " marah Tiara .
" Ushhh tatutnya titewww... " usik Aira .
Tiara merengus geram . Kemudian , Aira memegang tangan Khairil , suaminya diam sahaja dari tadi .
" Eh suka tak present tu ? " soalnya .
" Present apa ? "
" Ish boleh tanya pulak , orang dah bagi anak kembar . " rungut Aira lalu dia yang dari tadi duduk itu terus dia baring membelakangi suaminya dan tutup mata .
" Kitorang keluar dulu . " ujar Tan Sri Adam bagi mewakili yang lain .
Selepas mereka semua keluar , Khairil cuba memegang bahu isterinya tapi Aira sudah menepis tangan Khairil .
Ruang yang ada sedikit dibelakang isterinya , dia naik atas katil itu terus memeluk isterinya erat seperti tidak mahu lepaskan .
" Abang bukan tak tahu tapi saja buat-buat tak tahu . Terima kasih sayang sebab sudi mengandung dan lahirkan zuriat abang . Abang gembira sangat bila Aira dan anak-anak kita selamat , abang tak tahulah kalau hidup abang tanpa sayang . " ujarnya .
" Sama-sama , Aira pun . Aira tak tahulah macam mana nak jalani hari-hari yang mendatang kalau abang tak ada disisi Aira . Aira terlalu sayangkan abang , cintakan abang . Aira tak nak ada orang lain cuma Aira nak abang je jadi suami dunia akhirat Aira . " ujar Aira sambil mengusap tangan suaminya yang memeluk dia .
" Abang tak akan tinggalkan sayang . "
" Aira pun tak akan tinggalkan abang . "
Pintu diketuk , mereka berpaling dan Khairil turun dari katil . Dua orang jururawat masuk bersama dengan dua katil baby . Diikuti oleh ahli keluarga yang lain .
" Puan Aira dan Encik Khairil , ni anak-anak encik . Kami keluar dulu . " ujar salah seorang jururawat itu .
Aira tersenyum pada mereka lalu dua orang jururawat itu keluar . Dia berpaling pada anak kembarnya , dia ambil yang perempuan dan suaminya ambil yang lelaki .
" Nama babh ni apa ? " soal Khaina teruja .
" Yang perempuan ni Aina Qhairina da lelaki ni pulak Aisy Qushayyi . "
" Wow sedapnya nama . " ujar Khaina teruja .
" Hai Aina , Aisy , nenek ni . " ujar Puan Sri Dahlia .
" Hai opah ni . " ujar Puan Errin .
" Hai babies , nenda ni . " ujar Puan Sri Khalidah .
Babies yang dipegang oleh Aira dan Khairil muka sebijik itu muka Aira , muka cina-cina sikit . Pipi masih merah-merah lagi . Bulu kening elok bentuknya , bulu mata lebat sikit , pipi bulat . Comel sangat .
Tiba-tiba pintu dikuak dari luar , semua yang ada dalam tu pelik memandang seorang doktor lelaki .
" Assalammualaikum . " ujar doktor lelaki itu .
" Waalaikummusalam . " jawab semua orang yang ada dalam wad itu .
" Eh Doktor Azri ? Kenapa doktor ada dekat sini ? " soal Khairil pelik .
" Maafkan saya kalau mengganggu yang lain tapi saya ke sini ada hajat . "
" Hajat apa tu doktor ? " soal Aira ingin tahu .
" Saya nak mintak maaf atas apa yang adik saya dah buat dekat Encik Khairil dan Puan Aira . "
" Adik doktor ? Siapa ? "
" Hani , perempuan yang bagi gambar Puan Aira dan seorang lelaki beberapa bulan lepas . " ujar Doktor Azri .
" Kenapa doktor yang mintak maaf ? Bukan adik doktor je . "
" Dia sekarang ada dihospital sakit jiwa . Dia sebenarnya dah pulih tapi disebabkan dia tak makan ubat yang doktor dia bagi , sakit dia datang semula . Saya tak sangka yang dia tu menaruh perasaan pada Encik Khairil dan sanggup dia nak hancurkan rumah tangga orang . " terang Doktor Azri .
" Tak apa lah doktor , benda dah lepas . Buang yang keruh , ambil yang jernih . Tutup buku lama , buka buku baru . Kami maafkan kesalahan adik doktor , setiap manusia pasti ada buat kesilapan masing-masing . Kami ni pun manusia biasa . " ujar Aira tenang .
" Terima kasih Puan Aira , Encik Khairil sebab sudi maafkan adik saya . Err saya mintak diri dulu . " ujar Doktor Azri kemudian dia berlalu ke luar .
" Khairil , ibu nak pegang cucu ibu . " ujar Puan Sri Khalidah lalu Khairil memberi anak lelakinya pada ibu dia.
" Aira , mama nak cucu mama . " ujar Puan Sri Dahlia kemudian Aira memberi anak perempuannya pada mama dia .
Khairil memeluk bahu isterinya , " Terima kasih angel for everything . " ujar Khairil penuh lembut .
" Sama-sama wahai Encik Monyet . "
" Kenapa Aira gelarkan abang monyet ha ? Abang rasa muka abang ni tak ada lah macam monyet . "
" Sebab perangai abang yang dulu selalu sangat kacau Aira sampai Aira rasa abang ni dah macam monyet . Nampak Aira je terus lari ke arah Aira lepastu cari pasal dengan Aira . " terang Aira . Khairil mengangguk faham .
" I love you Encik Monyet . " ujar Aira .
" I love you too Cik Panda . " ujar Khairil pulak .
Kemudian mereka berdua tersenyum . Melihat kegembiraan keluarga mereka adalah sebahagian kebahagiaan mereka . Kehadiran dua orang baby itu menambahkan kebahagiaan mereka dan kemeriahan .
' Thank you Allah because you give me the best husband, good childre and happiness . '-Aira Qasha .
' Thanks God for returning her to me for a second time and thank you for giving us children . '-Khairil Nizam .
Share this novel