Paspor Alam Gaib

Crime Series 21272

Pangeran Sang Hirang, seorang panglima perang negeri Atas Angin, sahabat Ya Lam dan juga saudara Raja, memberikan nasehatnya, "Sampai kapan kamu bertahan disini? Apa sampai istrimu mempunyai keyakinan bahwa kamu tak bisa kembali lagi? ilmu yang kamu pelajari disini, sudah lebih dari cukup untukmu menaklukan dunia!"
Ya Lam terdiam sejenak. "Aku belum bisa menembus mimpinya, dan berbicara dengannya seperti dia berbicara dengan dirinya sendiri!"
"Kalau begitu beri dia isyarat!"
"Isyarat?"
"Ya isyarat! Isyarat bahwa kamu tetap ada di sisinya!"
"Caranya?"
"Kamu akan menemukan caranya bila berada disisinya!"
"Itu berarti kamu harus siap bertempur, bila ada yang melihatmu, dan ku pikir kamu tak akan kabur!" pangeran Hirang tersenyum wajahnya diselimuti kabut, sebentar lagi dia akan bepergian dengan awan.
"Selamat jalan Pangeran, aku juga mau pamit turun ke darat".
"Ya hati-hati!"
"Aku menyimpan jasadmu dan putrimu di mobil, kamu bisa mengambilnya, tak ada yang bisa mengganggunya, istana darat menunggumu!" Pangern Hirang menghilang. Ya Lam bersama Ryana mencari mobil merah di hutan. Mereka memasuki jasad seperti memasang baju.

Setelah tersadar, "Kita kemana ayah?"
"Kita pulang!"
"Ryana, ayah mau menutup ingatanmu tentang negeri atas angin, ayah takut kamu khilaf, kamu hanya tahu tentang ayah dan ibumu, kamu mengerti!"

Gadis kecil berumur tiga tahun itu mengangguk. Segera dia tertidur.
Ya Lam berubah jadi manusia biasa bernama, Ryozo Tachibana, pengusaha asal Jepang pedagang Emas saingannya Mr Wang Yunior.

...

Mr Wang tak bisa menaksir harga barang yang di bawa Piya.
"Bagaimana kalau aku menukarnya dengan sebuah ruko perhiasan cabang milikku di kotamu?"
"Senilai berapa?"
"5 Milyar!" Sebenarnya harganya jauh lebih murah dari 2 koin emas yang di bawa Piya.
"Apa kamu punya koin lainnya?"
Piya tersenyum samar. "Kalau banyak harganya pasti murah, tetapi aku memiliki jenis dari negara lainnya dari kerajaan yang berbeda!" Sahut Piya santai.

Mr Wang penasaran. Siapa sebenarnya gadis ini. Dia memiliki barang kuno, bahkan pemerintah saja tidak memilikinya.
"Mengapa kamu bisa memilikinya!"
Piya tersenyum.

Bahkan bila Mr Wong mengerahkan tenaga tentara Ninja atau ilmu hitamnya takkan mampu mendapatkan harta Karun itu yang di jaga oleh pasukan gaib.

Piya sendiri mendapatkannya atas seijin mereka karena Ya Lam keluar goa pintu alam gaib itu atas perintah raja.
Piya punya paspor masuk dan keluar dari sana tanpa diketahui Ya Lam atau Ryozo suaminya.

Kekuatan memasuki alam gaib yang di miliki Piya belum mampu menembus benteng istana. Sekalipun dia bisa masuk, masyarakat alam gaib itu beranggapan bahwa hanyalah manusia biasa dengan kemampuan istimewa.

Sayangnya ketika Piya kembali ke sana, pintu gaib itu runtuh, dan Piya hampir mati terkubur di sana. Jika saja saat itu dia tidak bersama Fatma dan Arman, barangkali Piya hanya tinggal ruh tanpa jasad manusia saja. Piya akan kekal di alam gaib itu dan dianggap pendatang haram.
Tentu saja dia bisa tertangkap dan di hukum menjadi budak bangsa di sana.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience