Ziyad terbaring diatas Katil di ruangan VVIP. Memegang bibirnya yang bersatu dengan bibir gadis itu.erasa berbeza dari banyak gadis yang dikucup nya termasuk Dhaniyah dan Dhaliah.
" Cari tahu dimana dia. Aku taknak dengar yang korang tak jumpa dia. " Kata Ziyad.
" Aaron cari tahu siapa punca semua ni terjadi. " Kata Ziyad lagi.
" Kenapa aku tak lihat wajahnya, Kenapa pandangan aku kabur melihatnya tadi. " Tanya Ziyad.
" Ni koyakan baju gadis tadi. " Kata Alfred.
" Bak sini. " Pinta Ziyad.
Alfred memberi pada Ziyad dan disambut oleh Ziyad dan memberi isyarat agar mereka keluar dari sana.
Adham dan Eshaal masuk ke ruangan Ziyad. Eshaal melihat koyakan baju ditangan anaknya.
" Apa kat tangan Ziyad tu? " Tanya Eshaal.
" Ni bukti gadis tu yang selamatkan Ziyad. Ziyad terhutang nyawa pada dia Mom. " Kata Ziyad.
" Alfred!! Aaron!! " Panggil Eshaal.
Mereka masuk segera.
" Ye Tengku Eshaal. " Serentak mereka menjawab.
" Saya nak tanya. Perempuan yang bantu korang bertiga tadi, Ada tahi lalat manis dekat bawah bibir kanan dia? " Tanya Eshaal.
Ziyad pelik kenapa Mommy nya bertanya semua itu.
" Kalau saya tak silap iya. Ada. " Balas Aaron, Kerana sebelum kejadian letupan kereta dia sempat meminta tolong pada seorang gadis agar mengeluarkan Ziyad dari kerusi penumpang.
" Betul dia Dad. Gadis dekat bilik rawatan tadi tu. Dialah yang selamatkan Ziyad. " Kata Eshaal memegang lengan suaminya Adham.
" Korang berdu, Bawak dia kesini. " Kata Adham.
" Baik Tengku! " Kata Aaron dan Alfred.
Mereka berlalu dari ruangan Ziyad dan menuju ke arah yang dikatakan oleh Tengku Eshaal tadi. Namun hampa apabila gadis itu telah pergi beberapa minit yang lalu.
Aaron dan Alfred masuk dan memandang pada 3 pasang mata yang memerhatikan mereka.
" Maaf Tengku. Gadis itu telah balik beberapa minit yang lalu. " Kata Aaron.
Wajah Ziyad berubah. Merenung tajam pada kedua orang kepercayaannya.
" Keluar!!! " Tengking Ziyad sekali. Membuatkan mereka yang ada didalam terkejut.
Aaron dan Alfred keluar dari ruangan dan masuk Dhaniyah lalu meluru ke arah katil dimana Ziyad berada.
" Babe!! What's wrong with you hah? " Tanyanya sedangkan dia yang mengupah Muadz kekasih gelapnya untuk menghapuskan Ziyad.
Ziyad seperti tahu semua ni adalah angkara Dhaniyah gadis physco. Namun dia masih mencari bukti kukuh yang membabitkan Dhaniyah. Dan mampu menghantarnya ke tali gantung.
" Babe siapa buat kat you macam ni? Dhaliah? " Tekanya.
" Kau berambus!!! Aku tak nak tengok muka kau. Kau faham ke tak!! Hah Betina!! " Herdik Ziyad.
" Ziyad. Jangan kasar pada perempuan. Daddy tak pernah ajar Ziyad untuk tengking perempuan ni. Nampak Dayus kita disana. " Kata Adham.
" Suruh dia keluar Dad. Ziyad tak nak dekat dia dah. Sakit hati ni bila nampak dia dengan lelaki tu dekat dalam VIP room dekat kepada tadi. " Kata Ziyad.
" Apa yang Awak lihat tadi. Tak sama dengan sangkaan fikiran Awak Ziyad. " Kata Dhaniyah.
" Aku dah kata berambus. Jangan sampai aku suruh mereka heret kau keluar dari sini!! " Herdik Ziyad.
" Sebaiknya Niyah balik dulu. Aunty taknak Ziyad terganggu emosi atas kejadian tadi. " Kata Eshaal.
" Baiklah.. " Balas Dhaniyah lalu keluar dari sana dan menapak meninggalkan hospital.
" Bull Shit. Apa yang mereka buat ni?? " Tanya Dhaniyah. Dia menghubungi Muadz. Beberapa deringan Muadz menjawab.
" Ye Baby? Kenapa? " Tanya Muadz.
" You tahu tak Darl yang si Ziyad masih hidup? " Kata Dhaniyah.
" What? " Tanya Muadz.
" Yes. I baru tengok dia di hospital. " Kata Dhaniyah.
" You datang Villa I. Kita berunding dekat sini, kat dalam phone ni tak best. " Kata Muadz.
Dhaniyah senyum dan memutuskan panggilan. Dan akhirnya dia memandu menuju ke villa milik Muadz.
April menapak naik ke tingkat 4 rumah flat. Sampai depan pintu rumahnya, dia melihat kawasan ruang tamu masih bercahaya. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. 1 lebih pagi. Dia membuka heels nya dan ma menapak masuk kedalam rumahnya.
" Assalammualaikum. " Sapa April.
" Waalaikumsalam. Lewat balik. April pergi mana? Risau Atok. " Kata lelaki tua itu.
" Takde teksi tadi. Paksalah tunggu Grab. " Kata April menipu.
" Tu jeans penuh darah tu? " Tanya Mu'min.
" Ni cat lah Atok. Kat tempat kerja tadi ada renovation sebab tulah cat tertumpah dan kena seluar April. " Tipu April lagi.
" Ash mana Atok? " Tanya April mencari adiknya yang selalu tidur dekat atas sofa.
" Tak sihat. Katanya dia penat. " Terang Mu'min.
" Hah?? Kenapa Atok tak bagitahu? " Tanya April.
" Nak buat apa April. " Kata Mu'min.
Jika April ada dirumah, dia selalu bertengkar bersama Atoknya atas sebab Ash. Atoknya hanya mengambil endah tak endah pada sakit adiknya.
" Sekurang-kurangnya April boleh bawak Ash ke hospital. " Kata April.
" Untuk apa? Kau bawak ke tak, Dia tetap akan sakit dan mati. " Kata Mu'min.
" Ye betul. Mati itu pasti, tapi April takkan biarkan Ash mati akibat sakit yang dideritai nya. " Balas kasar dari April.
" Kau memang suka melawan aku kan!! " Kata Mu'min lalu mula memukul April dengan rotan yang ada diatas meja di depannya.
" Atok sakitlah. Sakit Atok. " Kata April menghalang Libasan rotan dengan lengannya.
" Daripada kau habiskan duit kau kat rawatan budak tu. Sebaiknya duit kau tu serahkan pada aku. " Kata Mu'min.
" Untuk apa? Untuk Atok beli minuman haram tu? Untuk Atok ambik bahan terlarang ntu hah?? " Kata April.
Mu'min yang mendengar mula menghayun lagi rotan di tangannya. Dan mengenai luka dipahanya dan mengakibatkan darah mengalir deras dikakinya.
" Akak!! " Teriak Ash dari pintu bilik.
" Masuk Ash. Kunci pintu. " Kata April.
Jiran sebelah menyebelah rumah melihat apa yang dilakukan oleh Ahmad pada cucunya.
" Heyyyy!! Mu'min kau apakan April tu! Mati budak tu nanti. " Kata Haji Idris dan masuk ke dalam rumah April.
" Aku peduli apa. Lagi baik mereka 2 beradik mampus! Tak menyusahkan aku. " Kata Mu'min.
" Kenapa juga kau nak jaga? Mereka dah besar. Ke kau taknak Belanja bulanan dari Muadz tu, Muadz tarik balik. " Kata Haji idris.
" Kau diam Idris. Dengan kau sekali aku libas kang. " Kata Mu'min.
" April, Bawak Ash keluar dari rumah ni. Tinggal dengan Atok dan nenek. " Kata Idris.
" Kau menapak selangkah keluar Darin rumah ni April, Aku pastikan subuh ni nyawa kau melayang. " Kata Mu'min.
" Kau jangan paksa aku lapor polis sebabkan kau dera cucu kau ni! " Kata Haji Idris.
Mu'min menghempaskan rotan Kelantan dan berlaku keluar dari rumah itu. Ash pula membuka kunci biliknya dan keluar dari bilik melihat Kakaknya terbaring lesu dan ada kesan berbirat merah diseluruh lengan, yang terlihat dan mungkin seluruh badan April berbirat.
" Akak. " Tangis Ash pecah melihat keadaan kakanya yang lemah.
" Akak ok. Ash jangan nangis. Akak taknak Ash sakit. Kita pergi hospital. Ash nampak tak berjaya ni. " Kata April bangun dari pembaringannya Dan melihat Haji Idris dimuka pintu.
" Terima kasih Pak Haji. " Kata April ikhlas dari hati.
" Hati-hati lepas ni. " Kata Haji Idris.
Dia berlalu meninggalkan April dan Ash disana.
" Ash Pack pakaian Ash sekarang. Kita keluar dari sini. Kita cari bilik sewa area bandar. " Kata April.
Ash masuk semula ke biliknya dan membawa beberapa pasang pakaiannya dan dimasukkan dalam beg sandangnya. Begitu jua dengan April. Dia. membawa beberapa pakaian dan barangannya termasuk segala sijil dan barang kemas Arwah Mamanya.
Selesai Packing mereka berlalu dari rumah flat itu dan berjalan kaki ke bas top didepan.
Share this novel