Saingan Berat Nona Merciana

Crime Series 21272

Panjang umurnya. yang diomongin muncul!. Piya tiba-tiba saja nongol di depan pintu di depan pintu rumahnya yang sekarang ditempati oleh tante Rasti dan keluarganya. Delima kaget bukan main. dia sampai melompat dari kursi di ruang tamu. "Piya!" matanya terbelalak. Piya seperti jin botol baru disebut namanya sudah nongol. Tante Rasti menoleh ke pintu. "Assalamualaikum, selamat sore!" Piya menyapa lebih dahulu. "Waalaikum..sa..lam!" jawab Delima gugup. Piya datang tidak sendiri dia bersama seorang anak perempuan berambut lurus berwarna coklat. Wajahnya mirip Piya. "Selamat sore Tante Delima... nenek Rasti!" Ryana menyapa dengan manis, gadis kecil itu mengingat dengan baik Delima dan Tante Rasti. Rasti dan Drlima bingung, Ryana mengenalnya. Rasti tidak suka, di panggil nenek. Lagi pula dia tidak tahu siapa Ryana.

Hanya keluarga Tante Rasti yang belum bebas dari pengaruh hipnotis. Sumber utama ilmu hipnotis ini, tertanam di rumah ini. Tentu saja, keluarga ini tidak bisa mengingat Ryana dan Ryozo. "Mereka tak bisa disembuhkan. Kecuali mereka pindah dari rumah ini. Rumah ini harus dibersihkan lebih dahulu, baru mereka bisa menempatinya kembali!" kara Zay ke Piya beberapa waktu yang lalu.
"Sulit memindahkan mereka dari rumah itu kecuali mereka di bawa berlibur ke luar negeri...baru kita bisa membersihkannya!" kata Piya.

Ryana berlari ke arah Delima dan memeluknya dengan gembira. "Tante De apa kabar Ryana kangen sama Tante De!" Delima kaget. " Apa-apaan ini, hah?! Siapa anak kecil? Kenapa dia tahu namaku?" Delima kalangkabut menghindari pelukan Riana. Dia menepis seperti mengusir anak kucing. 'Hei...siapa kamu! jangan panggil aku 'tante'! Aku bukan tante-tante, huh!" Delima mengibaskan tangannya. Ryana ketakutan. Dia segera bersembunyi di belakang ibunya. "Tante De jahat!"
Ryana menatap Delima dan tante Rasti dengan wajah ciut. Mereka memasang wajah tidak ramah.

"Ada apa Piya? kok tiba-tiba saja datang tanpa bilang-bilang. Bagaimana orang tuamu? tinggal dimana mereka sekarang?!" tante Rasti memberikan banyak pertanyaan. Sebenarnya dia takut kalau Piya mengambil rumah ini. "Ibu dan ayah baik-baik saja mereka sekarang tinggal di Jakarta bersama saya!" Piya tersenyum dia mengangkat anaknya di kursi tamu. Wajah Delima nampak cemas, dia takut kalau Piya mengambil mobil mewah miliknya.

Apa yang dicemaskan Delima jadi kenyataan. Piya datang memang ingin mengambil mobil miliknya.
"Mobil itu belum bayar pajak!" kata Delima dengan sedih. Dia sangat sayang dengan si merah, nama mobil yang itu, Delima selalu memberi nama barang kesukaannya. Sekarang dia harus rela melepas si Merah. Mobil itu sangat berarti baginya.

Piya meninggalkan rumah itu menaiki si Merah. Ryana melambaikan tangan yang terbuka atapnya. Delima menangis sesugukan, bukan berpisah dengan Ryana tapi karena berpisah dengan mobil kesayangannya, si Merah yang mewah

*****

Nona Mercis terlihat kesal. Banyak pe kerjaan yang harus harus ditangani, tetapi Piya begitu saja menghilang. Baru 2 hari bekerja di perusahaan ini, dia sudah berani minta izin. Luar biasa, anak baru itu berani bertingkah.

Dia sudah memecahkan rekor. "Belum apa-apa Piya sudah tidak disiplin!" Nona Mercia mengomel. Tuan Renaldy tersenyum mendengarnya.
"Nona Mercia punya kawan tanding yang kuat!" katanya terbahak di ruangan kantornya.. Nona Mercia sudah lama bekerja di tempat ini tidak seperti itu, walaupun sering terlambat, tetapi dia tidak pernah tidak bolos kerja.

"Benar-benar keterlaluan!" Nona Mercia menggerutu sepanjang hari. tetapi tidak ada yang mau mendengarkan ocehannya. Semua karyawan di kantor itu juga sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Lagipula siapa yang sudi menjadi temannya dan mendengarkan keluhannya. Selama ini Nona Mercia sangat sombong dan berbuat kejam dengan bawahannya.

Hebatnya lagi, CEO Ryozo memberkan izin begitu kepada Piya libur kerja beberapa hari. Beberapa pekerjaan pentingn yang harusnya ditangani Piya, terpaksa di handel oleh nona Mercia.

Sebenarnya hal ini tidak juga merugikan nona Mercia. Sebab dengan tidak masuknya Piya ke kantor selama 2 hari ini, membuat dirinya lebih dekat dengan Ryozo. Nona Mercia berharap Piya segera dipecat, dan dia bisa menggantikan tugas piya menjadi sekretaris Ryozo. Nona Mercia akhirnya bisa mendampingi Ryozo dalam rapat penting dengan investor dari China dan Eropa. nona mercy yang menunjukkan kemampuannya dan pengalaman kerjanya di perusahaan Tokugawa. meskipun perusahaan ini telah berganti nama menjadi PR Co. Tetapi klain mereka dari beberapa negara masih menganggap perusahaan ini sebagai perusahaan Tokugawa. Marcia tersenyum puas dia berhasil memberikan kesan yang baik dihadapan para investor dan para pemegang saham di perusahaan itu.

Hanya masalah waktu. Nona Merciana bertekad untuk mendapatkan hati tuan Ryozo.
Tetapi Piya tidak bisa dianggap enteng, wanita itu terlihat jelas sangat menyukai tuan Ryozo dan berusaha selalu dekat dengannya. Piya saingan berat bagi nona Mercia.

Nona Mercia tersenyum. Dia sangat suka tantangan. Menaklukkan Ryozo tantangan yang sangat menyenangkan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience