Hatiku gersang, saat melihat ia datang. Terlalu tandus, bahkan untuk sebuah karang pun gagal untuk hidup. Matanya yang bundar, laksana telaga bening coklat, mengkilap, tak berani menatap. Aku tahu tujuannya datang, bersilaturahm. Tapi selain itu, aku tahu ia pasti datang. Untuk melepas janji, melepas hutang. Dan ia kemari membawa segudang penuh pertanyaan. Ia datang untuk merebut harapan, yang hilang.
Update 06 December 2024