Katanya: “Ketika aku tahu bahwa Pak Dali jadi teman sekamarku, bukan main senang hatiku.” Tapi setelah dia membantingkan bokongnya di kasur tidur, rasa senangnya tak kelihatan lagi. Dia murung. “Minum dulu.” kataku. Dia berdiri dan membuka freezer kecil di dekat meja. Tapi freezer itu tidak ada isinya. “Kok sudah kosong?” katanya seraya menatap dengan mata yang seperti menyesali karena menduga akulah yang telah menghabiskan isinya. “Untuk peserta undangan, memang dikosongkan isinya.” kataku.
View All Chapters (Total 1 Chapter)
Update 07 March 2018