“Bagaimana abangmu sekarang?” Bunda melepas pandang dari jalanan. “Baik saja. Tak apa-apa,” kubilang. “Masuk rumah sakit, dituduh korupsi, kau bilang tak apa-apa?” suaranya bagai berasal dari tempat yang jauh. “Apa maksudmu?” “Maksudku, o, pulang dari rumah sakit.” Tiba-tiba aku jadi gugup. Dan bunda menyergap pula, “Sudah pulang abangmu dari rumah sakit? Pura-pura sakit saja dia, seperti orangorang itu?” Aku makin gugup. Ingin kencing. Dalam hati kembali kumaki-maki abangku, Palinggam. Dan bunda tetap menoleh, menanti jawaban. Syukur, HP-ku lalu berbunyi. Dari istriku. “Sudah, sudah,” kubilang. “Lagi di jalan. Bunda? Sehat. O, bicara sendiri saja.” Kusodorkan HP ke bunda. “Nina, Bunda. Mau bicara.” Mudah-mudahan lama, tambahku tanpa suara.
View All Chapters (Total 1 Chapter)
Update 07 March 2018
2017-06-07
bestt???